“Karena saya kasihan lihat dia terus menanam cabai. Dia juga katanya sudah dibolehkan suami,” kata Sumiyen.
Sumiyen menceritakan, anaknya itu memiliki pengalaman bekerja di Malaysia dan Hongkong saat masih lajang.
Setahun bekerja di Negeri Jiran, EM hanya mengirimkan dua kali gaji ke orangtuanya.
"Pertama Rp 2 juta, itu setelah delapan bulan bekerja. Kedua dibilang akan mengirim utuh gajinya yang Rp 5 juta," kata Sumiyem..
Diakui Sumiyen, anaknya hanya menghubungi keluarga jika ada masalah.
Setiap ingin menghubungi keluarga, EM harus meminjam ponsel milik temannya.
Suatu hari EM menuturkan keinginan pulang ke Tanah Air.
"Sekarang majikan baru. Ini sudah hari kedua kali bekerja," kata Sumiyem.
Karena itu, Sumiyen terus mengharapkan anaknya itu pulang dengan selamat ke Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.