Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Polisi Terluka Saat Bentrok dengan Pedemo di Kantor Wali Kota Sorong

Kompas.com - 30/07/2020, 15:20 WIB
Maichel,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Unjuk rasa aliansi gerakan mahasiswa Sorong menuntut penyelesaian masalah banjir di Kota Sorong, Provinisi Papua Barat, berakhir ricuh.

Bentrokan polisi dengan massa pedemo yang terjadi pada Kamis (30/7/2020) siang, di halaman Kantor Wali Kota Sorong, mengakibatkan dua anggota polisi terluka.

Bentrok berawal saat ratusan massa pedemo membakar sebuah ban bekas.

Polisi bersama Satpol PP berusaha memadamkan api.

Baca juga: Korban Tewas Akibat Banjir dan Longsor di Sorong Naik Jadi 5 Orang

Namun, sejumlah massa pendemo kemudian melakukan aksi perlawanan sehingga bentrok pun terjadi.

Dua anggota polisi terkena luka di kepala dan bagian bibir, mereka dilarikan ke Poli Bhayangkara untuk mendapat perawatan.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan ketika menemui massa mempersilakan mereka menyampaikan aspirasi asal tidak anarkis.

Pihak kepolisian akan selalu menjaga keamanan dan mengawal aksi secara damai.

"Terkait salah satu oknum mahasiswa yang ditahan oleh polisi diduga pelaku pelemparan dua anggota polisi, saat ini sedang menjalani pemeriksaan," kata Kapolres.

Baca juga: Wali Kota Tuding Tambang Galian C Penyebab Banjir dan Longsor di Sorong

Sementara, Kordinator aksi Abdul Qodir Loklomin mengatakan, pada unjuk rasa hari ini mereka meminta kepada Wali Kota Sorong Lambertus Jitmau untuk mengambil kebijakan mengatasi banjir di Kota Sorong.

"Kami juga berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat sebagai penanggung jawab yang keluarkan izin galian C untuk segera di tinjau kembali, karena banjir yang terjadi hingga memakan lima orang meninggal dunia disebabkan dari galian C. Hampir tersebar operasionalnya di wilayah Kota Sorong," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com