Salin Artikel

2 Polisi Terluka Saat Bentrok dengan Pedemo di Kantor Wali Kota Sorong

SORONG, KOMPAS.com - Unjuk rasa aliansi gerakan mahasiswa Sorong menuntut penyelesaian masalah banjir di Kota Sorong, Provinisi Papua Barat, berakhir ricuh.

Bentrokan polisi dengan massa pedemo yang terjadi pada Kamis (30/7/2020) siang, di halaman Kantor Wali Kota Sorong, mengakibatkan dua anggota polisi terluka.

Bentrok berawal saat ratusan massa pedemo membakar sebuah ban bekas.

Polisi bersama Satpol PP berusaha memadamkan api.

Namun, sejumlah massa pendemo kemudian melakukan aksi perlawanan sehingga bentrok pun terjadi.

Dua anggota polisi terkena luka di kepala dan bagian bibir, mereka dilarikan ke Poli Bhayangkara untuk mendapat perawatan.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan ketika menemui massa mempersilakan mereka menyampaikan aspirasi asal tidak anarkis.

Pihak kepolisian akan selalu menjaga keamanan dan mengawal aksi secara damai.

"Terkait salah satu oknum mahasiswa yang ditahan oleh polisi diduga pelaku pelemparan dua anggota polisi, saat ini sedang menjalani pemeriksaan," kata Kapolres.

Sementara, Kordinator aksi Abdul Qodir Loklomin mengatakan, pada unjuk rasa hari ini mereka meminta kepada Wali Kota Sorong Lambertus Jitmau untuk mengambil kebijakan mengatasi banjir di Kota Sorong.

"Kami juga berharap Pemerintah Provinsi Papua Barat sebagai penanggung jawab yang keluarkan izin galian C untuk segera di tinjau kembali, karena banjir yang terjadi hingga memakan lima orang meninggal dunia disebabkan dari galian C. Hampir tersebar operasionalnya di wilayah Kota Sorong," ujar dia.

https://regional.kompas.com/read/2020/07/30/15202831/2-polisi-terluka-saat-bentrok-dengan-pedemo-di-kantor-wali-kota-sorong

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke