Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Risma Rayu Pasien Covid-19 di Perumahan Elite agar Mau Pindah ke Tempat Karantina

Kompas.com - 29/07/2020, 16:56 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, penyebaran kasus Covid-19 di Surabaya banyak ditemukan di perumahan elite.

Berdasarkan data yang dimiliki, Risma menyebut, meskipun pasien itu sudah menjalani isolasi mandiri di dalam rumah, tapi ternyata masih menyebarkan ke anggota keluarganya.

Risma meminta kepada warga yang terkonfirmasi Covid-19, baik yang tinggal di perumahan elit untuk tetap melakukan isolasi mandiri di tempat yang terpisah dengan anggota keluarganya.

Baca juga: Khofifah: Puncak Pandemi Covid-19 di Jatim Sudah Dilewati, Sekarang PR Turunkan Kematian

Hal ini penting untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan menekan angka kasusnya.

"Seringkali pasien menyampaikan, 'saya isolasi mandiri karena rumah besar, saya bisa mandiri'. Kenyataannya dari data yang saya baca, itu banyak yang tinggal di rumah besar, tetapi akhirnya satu keluarga terkena semuanya," kata Risma di Balai Kota Surabaya, Rabu (29/7/2020).

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTT, NTB, Kalbar dan Kalsel 29 Juli 2020

Menurutnya, tidak semua orang memiliki kondisi dan kekebalan tubuh yang sama.

Itu mengapa Risma mewanti-wanti agar orang yang pertama terjangkit positif Covid-19 langsung berpindah tempat untuk isolasi mandiri, baik isolasi di Hotel Asrama Haji atau pun tempat karantina lain yang dirasa aman.

"Makanya sekarang saya berusaha bagaimana kami bisa merayu untuk yang pasien pertama positif bisa isolasi mandiri," ujar dia.

Risma mencontohka, misalnya di dalam rumah terdapat anak-anak atau lansia.

Mereka berpotensi tertular dari anggota keluarga yang sebelumnya terjangkit. Ini karena anak-anak dan lansia rentan dengan penyakit tersebut.

"Akhirnya satu keluarga tertular semua. Permasalahannya ada yang kuat, ada yang bayi, ada yang masih anak-anak, ini akan berputar terus dalam satu keluarga itu," kata Risma.

Jika rantai penularan di dalam rumah tidak diputus, dia khawatir rantai penularan Covid-19 akan terus berputar antarkeluarga yang berada di rumah itu.

Karena itu, diharapkan agar pasien mau untuk melakukan isolasi mandiri di tempat terpisah dengan keluarga mereka.

"Misalnya anaknya negatif, ibunya positif tertular lagi, begitu seterusnya. Karena itu saya mohon sekali lagi pasien yang pertama positif untuk isolasi supaya keluarga lainnya tidak tertular," tutur Risma.

Terlepas dari itu semua, berbagai upaya yang telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam menangani pandemi ini dinilai sudah membuahkan hasil.

Hal itu terlihat dari angka kesembuhan dari hari ke hari yang terus meningkat.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita menjelaskan, berdasarkan data terbaru per hari ini, pasien yang sembuh terus meningkat.

Per hari ini, angka kumulatif kesembuhan berjumlah 5.001 orang. Sementara untuk pasien yang rawat jalan berjumlah 1.371 orang.

"Untuk rawat inap 1.174 dan tamu Hotel Asrama Haji saat ini 248 orang," kata Febria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com