KOMPAS.com - Aksi perampokan terjadi di Toko Emas Tony Mustika di Kabupaten Blora, Jawa Tengah pada Sabtu (25/7/2020).
Toko tersebut berjarak hanya 100 meter dari Polsek Blora dan perampokan hanya berlangsung sekitar 35 detik.
Sementara itu di Samarinda, Camat Samarinda Kota Anis Siwantini memarahi seorang pimpinan di sebuah kantor yang menyuruhnya membersihkan sampah.
Saat kejadian, Anis sedang berjalan dan membawa alat kebersihan untuk kerja baki di SMPN 2 Samarinda.
Usut punya usut, pimpinan kantor tersebut tak tahu jika perempuan ia suruh menyapu adalah seorang camat.
Dua berita tersebut menjadi perhatian banyak pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya:
Tembok tersebut dibangun oleh M, tetangga Wisnu yang kesal karena seribng menginjak kotoran ayam saat melewati jalanan di depan rumah,
“M sama suaminya lewat kadang kadang mlecoki telek (menginjak tahi ayam) yang memicu masalah. Akhirnya ya dipagar itu,” kata Kepala Desa Gandukepuh Suroso saat dihubungi, Jumat (24/7/2020).
Suroso mengatakan pagar tembok yang menutup akses keluar masuk rumah Wahyu dibangin di atas lahan desa.
Setelah Wisnu memenangkan kasus tersebut, Suroso telah memberikan surat dari pengadilan kepada M, tetap tetap saja tidak ada tindakan.
"Ketika surat pengadilan saya kasih, dengar-dengar mau banding si M," kata dia.
Baca juga: Warga yang Depan Rumahnya Ditembok Tetangga karena Kotoran Ayam Menang di Pengadilan
Selain itu, aksi perampokan berlangsung sekitar 35 detik dan para pelaku berhasil menggasak sejumlah perhiasan.
Sebelum pelaku kabur, karyawan toko sempat membunyikan alarm. Namun alarm itu tak digubris pelaku.
Menurut keterangan polisi, pelaku menggeruduk saat toko baru saja dibuka, tepatnya sekitar pukul 07.45 WIB.
Sejumlah karyawan tak berkutik ketika dua orang perampok masuk dan menodongkan senjata.
Saat itu situasi sekitar masih sepi. Toko emas juga baru saja buka. Perampok berhasil menggasak sejumlah perhiasan. Kerugian masih dihitung," kata Kapolsek Blora, AKP Joko Priyono, saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Sabtu sore.
Baca juga: Fakta Perampokan Toko Emas di Dekat Kantor Polisi, Hanya 35 Detik hingga Bawa Senpi
Ia marah setelah pimpinan kantor tersebut menyuruh Anis untuk membersihkan sampah di depan kantornya.
Ia mengira Anis adalah petugas kebersihan. Padahal Anis sengaja jalan kaki sambil membawa sapu karena akan kerja bakti di SMPN 2 Samarinda yang jaraknya cukup dekat kantor kecamatan.
“Bu, Bu, sini Bu, sapu di sini kotor (depan ruko). Dia panggil sampai tiga kali sambil melambaikan tangannya. Bapak-bapak itu panggil saya, karena saya jalan paling depan sambil pegang sapu,” kata Anis saat dihubungi Kompas.com, Minggu (26/7/2020).
“Dia kira saya tukang sapu jalan karena jalan sambil pegang sapu. Saya tidak gila hormat, saya kesal, walaupun seorang penyapu jalan pun, enggak bisa seenaknya disuruh bersihkan sampah depan kantor sendiri. Tugas dia di jalan bukan sapu depan ruko,” ungkap Anis.
Baca juga: Warga Suruh Perempuan Bersihkan Sampah di Depan Rukonya, Ternyata yang Disuruh Camat
Sejak kasus pertama positif Covid-19 ditemukan di Pondok Gontor 2, Selasa (6/7/2020) lalu, hingga kini sudah 85 penghuni pondok yang dinyatakan terpapar corona.
Kendati demikian, jumlah penghuni pondok yang dinyatakan sembuh juga banyak yakni 51 orang.
Dengan demikian, saat ini tinggal 24 penghuni Pondok Gontor 2 yang masih menjalani isolasi di rumah sakit.
Selain itu, dilaporkan tidak ada kasus kematian dari 85 penghuni pondok yang terpapar Covid-19.
"Anak-anak kami meskipun dikatakan positif tetapi tetap sehat tidak ada gejala apapun," kata Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 2, Muhammad Hudaya, dalam siaran persnya, Sabtu (25/7/2020).
Baca juga: Ini Penyebab Santri Pondok Gontor 2 yang Positif Corona Cepat Sembuh
PSBB tetap diperpanjang walaupun tiga wilayah tersebut sudah keluar dari zona merah menjadi zona kuning sejak awal Juli lalu.
Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan, perpanjangan PSBB untuk meningkatkan kedisiplinan warga yang dinilai sudah mulai menurun setelah diberi kelonggaran.
Zaki juga khawatir ada peningkatan kasus lantaran wilayah Jakarta yang berbatasan dengan Tangerang kembali jadi zona merah.
"Diharapkan kita meningkatkan kedisiplinan masyarakat dan kita sangat mengkhawatirkan terjadinya kasus impor dari DKI Jakarta karena daerah Kabupaten Tangerang maupun Tangerang Raya sangat berdekatan dengan DKI Jakarta," kata Zaki melalui keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (25/7/2020).
Baca juga: Alasan PSBB Tangerang Raya Diperpanjang meski Sudah Keluar dari Zona Merah
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton, Muhlis Al Alawi, Acep Nazmudin | Editor: David Oliver Purba, Michael Hangga Wismabrata, Dheri Agriesta, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.