Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Ayah Dianiaya Anaknya hingga Tewas, Pelaku Alami Gangguan Jiwa hingga Warga Tak Berani Mendekat

Kompas.com - 24/07/2020, 08:32 WIB
Setyo Puji

Editor

Hanya saja warga sekitar mengira keributan itu hanya masalah biasa dan tidak menduga akan ada yang jatuh korban.

Menurut Zainudin, pelaku selama 10 tahun terakhir memang diketahui memiliki gangguan kejiwaan.

Bahkan beberapa kali, pihak desa sudah merujuknya ke rumah sakit.

“Dari pihak desa sudah empat kali membawa ke rumah sakit jiwa Lawang,” kata Zainudin di lokasi kejadian.

Hanya saja setelah itu, pelaku tetap dirawat di rumah karena orangtuanya sangat sayang kepada anaknya tersebut.

“Sebenarnya orang tuanya itu tresno (sayang) sekali sama anaknya. Sama tetangga juga tidak pernah ada masalah,” ujar Zainudin.

Baca juga: Ibunya Dipiting Waktu Rio Dikeroyok Tetangganya hingga Tewas

Dugaan polisi

Kapolsek Rejotangan Iptu Heri Purwanto mengatakan, setelah mendapat laporan dari warga itu pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi.

Setelah dibujuk, pelaku akhirnya melepaskan jenazah ayahnya yang sebelumnya sempat dipangkunya.

Pelaku kemudian diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Jika melihat kondisi korban, lanjut Heri, diduga dianiaya pelaku dengan menggunakan tangan kosong.

"Dugaan sementara, pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia dengan tangan kosong," kata Heri saat dikonfirmasi, Kamis.

Penulis : Kontributor Trenggalek, Slamet Widodo | Editor : Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com