Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Matinya Hewan Ternak di Tapanuli Utara Mulai Terkuak, Sosok "Pelaku" Tertangkap Kamera Jebak

Kompas.com - 23/07/2020, 18:00 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Puluhan hewan ternak mati misterius, ditemukan jejak cakar

Diberitakan sebelumnya, pada akhir Juni lalu, hewan ternak warga seperti ayam, itik dan babi mati secara misterius.

Kematian hewan ternak itu meresahkan warga karena luka-luka yang dideritanya. Selain itu, juga ditemukan jejak cakar di sekitar lokasi, baik di batang pohon dan tanah.

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan bahkan membuat sayembara senilai Rp 10 juta bagi siapa saja yang berhasil menangkap ‘pelakunya’.

Pasalnya, kejadian seperti ini baru sekali ini terjadi. Masyarakat tidak memiliki pengalaman menghadapi penyebab kematian misterius hewan ternaknya.

Baca juga: 878 Babi Mati Mendadak di Palembang, Diduga Terkena Virus Afrika

Hewan ternak diisap darahnya dan diambil sedikit isi perutnya

Jika pun sebelum-sebelumnya ada gangguan dari hewan lainnya, hanya sebatas monyet. Namun demikian, lanjut dia, pasti ada jejaknya.

Begitu halnya dengan harimau, pasti ada jejak dan tidak hanya mengambil sedikit isi perut dan mengisap darahnya seperti yang terjadi saat ini.

Saat itu, Kepala Bagian Tata Usaha BBKSDA Sumut, Teguh Setiawan ketika dikonfirmasi melalui telepon pada Kamis (25/6/2020).

 

Dijelaskannya,  dugaan kuat hewan yang dimaksud adalah musang atau linsang berdasarkan pengalaman selama ini mengenai karakter musang seperti itu.

“Dia berburu, hanya digigit di leher lalu ditinggal,” katanya.

Mengenai dugaan darah hewan ternak tersebut diisap, maka harus dibuktikan apakah memang benar ada pengisapan darah.

Pasalnya, jika hewan digigit kemudian mengeluarkan darah, maka bisa saja darahnya kemudian habis.

“Kita duga ini satwa ini masih keluarga musang atau linsang karena punya karakter berburu,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com