Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Calon Pengantin di Palembang Tewas Dikeroyok Tetangga, Berawal dari Hendak Hidupkan Motor

Kompas.com - 20/07/2020, 16:04 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria di Palembang, Sumatera Selatan, bernama Rio Pambudi Wicaksono (25), warga komplek Perumahan Griya Macan Lindungan, Kelurahan Bukti Baru, Kecamatan Ilir Barat 1, tewas setelah dikeroyok oleh empat orang tetangganya sendiri.

Korban tewas setelah mengalami luka tusuk di bagian rusuk kiri akibat senjata tajam.

Ia bahkan sempat dibawa ke rumah sakit namun sayang nyawanya tak bisa diselamatkan.

Baca juga: Tak Diberi Uang Parkir, Oknum Petugas Dishub Diduga Aniaya Pelajar SMP, Begini Kronologinya

Ganda (35), salah satu saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (19/7/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Diceritakannya, kejadian berawal saat korban hendak menghidupkan motor di depan rumahnya.

Namun, sambungnya, seorang pelaku berinisial A yang merupakan tetanga sebelah rumah korban langsung menegurnya.

Kemudian, A yang dikenal memiliki tempramental langsung mendatangi korban dengan membawa senjata tajam jenis celurit.

Saat itu, korban langsung dikeroyok oleh A bersama dengan dua anaknya.

"Pelaku ini mengeroyok korban di depan rumahnya. Pelaku juga bawa tiga anaknya. Waktu dikeroyok korban sempat lari," kata Ganda saat berada di lokasi kejadian, Senin (20/7/2020).

Baca juga: Calon Pengantin di Palembang Tewas Dikeroyok Tetangga

Saat itu, kata Ganda, ibu korban yang melihat anaknya dikeroyok berusaha menolongnya. Namun, salah satu pelaku memeganginya.

"Ibunya dipiting oleh anak pelaku waktu Rio ini dikeroyok," ujarnya.

Kata Ganda, setelah warga membawa korban ke rumah sakit, rumah pelaku sudah kosong.

"Ketika pulang, rumah pelaku itu sudah kosong. Pelaku ini memang orangnya kurang bersahabat, dulu juga sempat pernah ribut dengan korban dan didamaikan oleh RT. Masalahnya apa saya kurang tahu," katanya.

Baca juga: Usai Bunuh Ayah Kandung, Pria Ini Tunggu Ibunya Sampai Datang lalu Ditangkap Polisi

Dikutip dari Tribunnews.com, hal senada dikatakan Ketua RT 003 bernama Suroto bahwa pelaku A memang dikenal memiliki tempramen yang tinggi.

Bahkan, sambung Suroto, pelaku ini sering terlibat cekcok dengan warga sekitar. Ia pun sudah sering melererai dan mendamaikannya.

"Saya sudah dua kali mendamaikan pelaku ini, yang pertama di tempat yang berbeda bukan di lokasi rumahnya yang sekarang, terus yang kedua juga saya damaikan karena sering ribut juga dan ketiga ini dia ribut hingga menyebabkan korban meninggal dunia," kata Sutoro, Minggu, dikutip dari Tribunnews.com.

Baca juga: Setelah Bunuh Pacarnya dengan Kunci Roda, Pria Ini Masukkan Jasad Korban Dalam Karung lalu Dibuang ke Semak-semak

Sementara itu, Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang Kompol Yenni Diarty membenarkan informasi mengenai kejadian tersebut.

Kata Yenny, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidikan untuk mengejar para pelaku.

"Pelakunya adalah tetangga korban sendiri. Sekarang kita masih mengejarnya, karena pelaku ini melarikan diri usai menganiaya korban," kata Yenni.

Diebritakan sebelumnya, Rio Pambudi Wicaksono (25) warga komplek Perumahan Griya Macan Lindungan, Kelurahan Bukti Baru, Kecamatan Ilir Barat 1 Palembang, Sumatera Selatan, tewas setelah dianiaya oleh empat orang tetangganya sendiri.

Padahal, korban diketahui akan segera melangsungkan pernikahan dengan kekasihnya dalam waktu dekat.

Baca juga: Fakta Ibu Ajak Anaknya Berhubungan Intim, Berawal dari Laporan Warga hingga Digerebek Polisi

 

(Penulis : Kontributor Palembang, Aji YK Putra | Editor : Abba Gabrillin)/Tribunews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com