Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bantuan untuk Kinem Penderita Kanker, Pernyataan Palsu Suami hingga Membuat Geram Para Donatur

Kompas.com - 19/07/2020, 05:45 WIB
Setyo Puji

Editor

"Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual," sambung dia.

"Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak sekolah, buat lain-lain," tuturnya.

Baca juga: Hanya Disuruh Foto Telah Terima Bantuan, tetapi Saya dan Istri Tak Terima Dananya

Perangkat desa menyayangkan

Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko menyesalkan pernyataan yang disampaikan Nursam kepada media.

Sebab, selama ini pihak desa dan sejumlah donatur tidak pernah menutup mata dengan kondisi istri dan keluarganya.

Adapun bantuan yang diberikan dari pihak pemerintah melalui desa selama ini cukup beragam, mulai PKH, non tunai, KIS dan KIP.

Sedangkan bantuan dari para donatur di luar program pemerintah, menurutnya juga dipastikan sudah tersampaikan.

Oleh karena itu, pernyataan yang mengaku tidak pernah mendapat uang dari donatur yang disampaikan Nursam sebelumnya dipastikan tidak benar.

"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.

"Tadi sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan) dari donatur. Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya. Jadi kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah. Sudah banyak bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," kata Trijatmik.

Baca juga: Derita Kinem, Ibu Lima Anak Asal Boyolali 11 Tahun Menderita Kanker

Bantuan medis untuk Kinem

Ilustrasi rumah sakit, layanan kesehatan dasar disarankan dipisahkan dengan penanganan pasien Covid-19, baik yang ODP maupun PDP.SHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit, layanan kesehatan dasar disarankan dipisahkan dengan penanganan pasien Covid-19, baik yang ODP maupun PDP.

Petugas Puskesmas Wonosamudro sekaligus perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Sujatmoko mengatakan, terkait penyakit yang diderita Kinem diketahui sudah lama atau sejak 2009.

Saat itu, dari Dinkes Boyolali sudah berusaha untuk membawa Kinem ke rumah sakit Boyolali untuk membantu pengobatan.

Namun karena adanya keterbatasan perlengkapan rumah sakit di Boyolali, akhirnya Kinem sempat dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk dilakukan operasi.

Hanya saja karena kondisi Kinem saat itu tidak memungkinkan, akhirnya oleh keluarga dibawa pulang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com