Salin Artikel

Fakta Bantuan untuk Kinem Penderita Kanker, Pernyataan Palsu Suami hingga Membuat Geram Para Donatur

KOMPAS.com - Penderita kanker lidah, Kinem, warga Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jawa Tengah, dibuat malu oleh suaminya sendiri bernama Nursam.

Pasalnya, bantuan dari para donatur yang mencapai puluhan juta rupiah dibalas dengan pernyataan palsu yang justru menyudutkan.

Saat diwawancarai pada Jumat (17/7/2020), Nursam mengaku merasa ditipu oleh para donatur.

Sebab, bantuan yang dijanjikan donatur untuk berobat istrinya yang angkanya mencapai puluhan juta rupiah tersebut tak pernah ia dapatkan.

Padahal, saat itu dirinya dan istri sudah diminta untuk melakukan foto dengan menunjukan bukti tanda terima.

Setelah pernyataannya terkait bantuan untuk istrinya viral di berbagai media, suami Kinem, Nursam mengaku minta maaf.

Menurutnya, pernyataan sebelumnya yang mengaku tidak pernah menerima bantuan itu tidak benar.

Akibat pernyataan salah yang disampaikan kepada media itu, ia mengaku langsung mendapat protes dari para donatur dan relawan yang selama ini sudah memberikan bantuan.

"Itu tidak benar. Saya sudah menerima bantuan berwujud uang ataupun barang," kata Nursam ditemui di rumahnya Gilirejo RT 002, RW 005, Desa Gunungsari, Wonosamudro, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2020).

"Para donatur, relawan saya mohon maaf atas kesalahan saya," tambahnya.

Nursam mengatakan, selama istrinya menderita penyakit kanker itu banyak donatur yang datang untuk memberikan bantuan.

Selain berwujud barang, bantuan dari para donatur juga berupa uang tunai dengan nominal mencapai Rp 50 juta.

Namun uang tersebut saat ini sudah habis ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan membeli sejumlah barang. Di antaranya sapi dan sepeda motor.

"Uangnya sudah saya belanjakan semua. Seingat saya sekitar Rp 50 juta ada. Buat keperluan sehari-hari, beli sapi dua ekor. Sapi sudah dijual," sambung dia.

"Pertimbangannya nanti seandainya istri saya sembuh kan buat kebutuhan sehari-harinya, buat anak sekolah, buat lain-lain," tuturnya.

Kaur Kesra Perangkat Desa Gunungsari, Wonosamudro Trijatmiko menyesalkan pernyataan yang disampaikan Nursam kepada media.

Sebab, selama ini pihak desa dan sejumlah donatur tidak pernah menutup mata dengan kondisi istri dan keluarganya.

Adapun bantuan yang diberikan dari pihak pemerintah melalui desa selama ini cukup beragam, mulai PKH, non tunai, KIS dan KIP.

Sedangkan bantuan dari para donatur di luar program pemerintah, menurutnya juga dipastikan sudah tersampaikan.

Oleh karena itu, pernyataan yang mengaku tidak pernah mendapat uang dari donatur yang disampaikan Nursam sebelumnya dipastikan tidak benar.

"Bantuan sosial ada. Sudah banyak. Seperti bantuan PKH, non tunai ada, KIS dan KIP ada. Secara keseluruhan sudah diperhatikan," kata dia.

"Tadi sudah ditanyakan sendiri ternyata Bapak Nursam sudah menerimanya (bantuan) dari donatur. Bahkan bikin beli sapi, motor dan yang lainnya. Jadi kemarin itu sangat disayangkan apa yang disampaikan itu bisa menimbulkan fitnah. Sudah banyak bantuan yang diberikan berwujud sembako, uang," kata Trijatmik.

Petugas Puskesmas Wonosamudro sekaligus perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Sujatmoko mengatakan, terkait penyakit yang diderita Kinem diketahui sudah lama atau sejak 2009.

Saat itu, dari Dinkes Boyolali sudah berusaha untuk membawa Kinem ke rumah sakit Boyolali untuk membantu pengobatan.

Namun karena adanya keterbatasan perlengkapan rumah sakit di Boyolali, akhirnya Kinem sempat dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo untuk dilakukan operasi.

Hanya saja karena kondisi Kinem saat itu tidak memungkinkan, akhirnya oleh keluarga dibawa pulang.

"Kami antarkan (Kinem) di sana dicek seluruh kondisinya, baik di laboratorium, fisiknya dan di Boyolali tidak memungkinkan. Sehingga dirujuk ke rumah sakit di Solo," tandasnya.

"Kita antar juga ke Solo. Bahkan kondisi Mbak Kinem drop. Sehingga dari keluarga, suami Mbak Kinem untuk pulang paksa menolak tindakan operasi," ujarnya.

Karena saat ini kondisi penyakitnya sudah semakin parah, pihaknya mengaku sudah tidak bisa berbuat banyak.

Bahkan, pihak rumah sakit terakhir di Solo, juga dikatakan enggan untuk melakukan operasi karena dianggap terlalu beresiko terhadap keselamatannya.

Penulis : Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor : Khairina

https://regional.kompas.com/read/2020/07/19/05450001/fakta-bantuan-untuk-kinem-penderita-kanker-pernyataan-palsu-suami-hingga

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke