Kini, Umam hanya berharap objek wisata Bromo dibuka.
Ia paham, pengelola harus mempersiapkan dengan matang pembukaan objek wisata agar tak menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Menurutnya, pengusaha jip siap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Cobalah dibuka, percobaan. Itu harapan kami. Untuk sementara yang boleh ke Bromo yang punya KTP Jawa Timur. Seperti di Jakarta, yang ke destinasi wisata di sana, yang boleh adalah yang KTP Jakarta," jelas Umam.
Hal senada juga disampaikan pengusaha jip lainnya, Catur. Pria ini pasrah dan menyerahkan kepada pemerintah pembukaan objek wisata Bromo.
Baca juga: Ibu-ibu Bawa Anaknya Demo Tuntut Sekolah Dibuka, Bupati Pamekasan: Itu Suruhan
"Saya tidak mendesak apa-apa. Kami nurut sama pemerintah. Jika dikhawatirkan muncul klaster terbaru, ya sebaiknya disiapkan secara matang untuk kembali membuka Bromo," kata Catur lewat pesan singkat.
Selama jipnya diam di kandang, Catur beralih profesi menjadi penjaga toko. Penghasilannya menjaga toko digunakan bertahan hidup di tengah pandemi.
Catur masih bisa bertahan meski jipnya berhenti mengangkut penumpang.
Uang dari menjaga toko bisa digunakan bertahan hidup karena dirinya belum berkeluarga.