PADANG, KOMPAS.com - Provinsi Sumatera Barat berada di peringkat teratas untuk persentase positivity rate (PR) Covid-19 terendah di Indonesia.
Berdasarkan rilis dari Kementerian Kesehatan RI per 29 Juni 2020 lalu, Sumbar menempati posisi teratas dengan angka 1,8 persen.
Kemudian DI Yogyakarta dengan 1,9 persen, Riau 2,16 persen, Nusa Tenggara Timur 2,25 persen, Bangka Belitung 3 persen.
Pada awal Mei lalu, Sumbar sempat berada di posisi tujuh besar nasional dengan kasus tertinggi se-Indonesia.
Secara perlahan dan pasti, Sumbar sukses menekan angka itu. Sekarang turun drastis ke peringkat 17 nasional.
Baca juga: Disetujui Kemenkes, Sumbar Kini Punya Laboratorium Pemeriksaan Corona di RS Unand
Di balik keberhasilan itu ada nama dokter Andani Eka Putra, Kepala Labor Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Di laboratoriumnya, hingga sekarang sudah 55.000 sampel swab diperiksa sejak diberi izin Kemenkes pada 20 Maret 2020 lalu.
Laboratorium itu pernah mencatat rekor memeriksa sampel sampai 2.600. Jumlah yang cukup besar.
Dokter Andani bersama petugas pemeriksa sampel memang berjuang tanpa kenal lelah.
Tercatat hanya satu kali, Andani dan stafnya ini libur memeriksa sampel, yaitu ketika Lebaran 2020 hari pertama.
"Iya, kita liburkan sehari untuk memberikan waktu istirahat bagi petugas. Maklum mereka kerja tiap hari," kata Andani yang dihubungi Kompas.com saat itu.
Baca juga: Laboratorium Unand Periksa 22 Sampel Swab PDP Corona di Sumbar
Andani menceritakan sebelum wabah Covid-19, laboratorium Diagnostik Universitas Andalas itu hanyalah labor kecil.
Peralatan yang dimiliki masih minim. Bahkan ada peralatan milik dokter Andani yang dibeli dengan dana pribadi dan kemudian dihibahkan ke universitas.
Ketika wabah Covid datang, Andani terpanggil untuk berjuang melawan Covid.