Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 Meninggal di Samarinda, Dimakamkan Tanpa Protokol Kesehatan

Kompas.com - 10/07/2020, 18:28 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Seorang pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia di Samarinda, Kalimantan Timur, dimakamkan tanpa protokol kesehatan Covid-19.

Saat meninggal pasien asal Sangasanga, Kutai Kertanegara tersebut, masih bertatus pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

Dia dirawat di RSUD IA Moeis Samarinda, dengan keluhan demam dan sesak napas, Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Terjatuh Saat Berolahraga, Ketua DPRD Samarinda Tutup Usia

Sudah dilakukan rapid tes tapi hasilnya non-reaktif. Pemeriksaan kemudian dilanjutkan dengan pengambilan uji swab PCR.

Namun kondisinya terus memburuk hingga meninggal dunia, Kamis (2/7/2020). Setelah meninggal pasien tersebut dimakamkan tanpa protokol kesehatan.

Hasil uji swab PCR positif Covid-19 baru keluar pada Selasa (7/7/2020).

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kutai Kertanegara, Martina Yulianti membenarkan pemakaman pasien yang meninggal di RSUD IA Moeis Samarinda, dimakamkan tanpa protokol Covid-19 di Sangasanga.

“Pasien itu meninggal tanggal 2 Juli 2020. Hasil keluarnya tanggal 7 Juli 2020. Jadi pemakamannya seperti biasa (tanpa protokol Covid-19),” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Keluarga yang Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di RSUD Mataram Tolak Pakai APD Saat Pemakaman

Saat disinggung pemakaman tanpa protokol Covid-19 atas rekomendasi siapa, Yuli mengaku tak tahu persis.

“Kami tidak tahu atas rekom siapa keluarga melakukan pemakaman tanpa biasa. Kami baru tahu tanggal 7 Juli 2020 ketika pasien tersebut positif,” tuturnya.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Kaltim, Andi M Ishak mengatakan mestinya penguburan melalui protokol Covid-19.

“Mengacu kepada pedoman tata laksana penanganan Covid -19 bahwa semua ODP, PDP apalagi yang sudah terkonfirmasi maka apabila meninggal dunia harus mengikuti protokol Covid-19,” ungkap Andi melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Tolak Penggusuran, Warga Tepi Sungai di Samarinda Blokade Jalan

Andi meminta untuk penjelasan lebih detail awak media mengonfirmasi RSUD IA Moeis.

Humas RSUD IA Moeis Mety Bunga tak ingin memberi keterangan atas hal tersebut.

Dia meminta media mengonfirmasi langsung ke Dinas Kesehatan Samarinda.

“Langsung ke Dinkes Samarinda saja ya mas,” ungkap dia saat dihubungi Kompas.com

Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, dr Ismed Kosasih juga enggan memberi memberi penjelasan saat dikonfirmasi.

Dirinya beralasan sibuk, karena sebagai Kepala Plt Dinas Kesehatan, dirinya tak meluluh mengurus soal Covid-19.

Baca juga: Nasib Warga Tepi Sungai Karang Mumus Samarinda, Digusur Saat Wabah Merebak

“Kalau detail saya enggak begitu tahu ya. Karena kan sebagai Plt Kepala saya enggak urus Covid-19 aja. Telpon Kepala Bidang saya saja ya,” ungkap dia.

Kompas.com, kemudian menghubungi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Samarinda, dr Osa Rafshodia tapi dimatikan sambungan teleponnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com