Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Dokter di Semarang Gugur karena Covid-19, Spesialis Kejiwaan RSI Sultan Agung

Kompas.com - 10/07/2020, 17:51 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Satu persatu para dokter yang menangani pasien Covid-19 berguguran.

Kali ini, seorang dokter spesialis kejiwaan di RSI Sultan Agung, dr Ahmadi, kabarkan meninggal dunia karena Covid-19.

Dr Ahmadi meninggal dunia usai mendapat perawatan intensif di ruang ICU RSUD KRMT Wongsonegoro Semarang.

Baca juga: Curhat Seorang Dokter ke Jokowi, Distigma hingga Diintimidasi Keluarga Pasien Covid-19

Direktur Utama RSUD KRMT Wongsonegoro, Susi Herawati membenarkan ihwal meninggalnya dokter Ahmadi di rumah sakitnya pagi tadi.

"Beliau meninggalnya hari ini, sekitaran jam 07.15," kata Susi saat dikonfirmasi, Jumat (10/7/2020).

Lebih lanjut, Susi mengungkapkan semasa hidupnya almarhum merupakan dokter jiwa dari RSI Sultan Agung yang kerap menjadi mitra kerja untuk rumah sakitnya.

Selain itu, selama ini dr Ahmadi juga merangkap sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi di Semarang.

"Jadi dia bukan dokter organik di Wongsonegoro. Almarhum jadi dosen sekaligus dokter jiwa di rumah sakit Sultan Agung. Kemudian juga dokter mitra kami," jelasnya.

Baca juga: Dokter di Sampit ke Jokowi: Percuma Kita Tracing Terus tetapi Tak Ada Alat

Terpisah, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, dr Elang Sumambar mengatakan pemakaman jenazah dr Ahmadi sudah dilakukan dengan protokol Covid-19.

Elang menambahkan saat ditelusuri, keluarga Ahmadi juga terjangkit virus corona.

"Keluarganya juga positif. Istrinya saat ini di rumah sakit, anaknya isolasi mandiri di rumah," ungkapnya.

Menyusul adanya dokter yang gugur dalam penanganan Covid-19, pihaknya berharap ada perhatian dari pemerintah.

"Saya harap ada pemeriksaan berkala tenaga medis. OTG itu kalau di-rapid belum tentu terlihat, kalau swab baru ketahuan. Pemerintah bisa membantu untuk sampling," jelasnya.

Baca juga: Fakta Meninggalnya Dokter Kakak Beradik dan Sang Ayah karena Covid-19, 2 Anggota Keluarga Ikut Terpapar

Sementara itu dari internal pihaknya akan melakukan inisiasi untuk lebih mengedukasi pemakaian dan pelepasan APD yang benar dengan melibatkan ahli.

Hal itu merupakan salah satu upaya karena tenaga kesehatan rentan tertular Covid-19.

"Akan melakukan inisiasi untuk edukasi pemakaian dan pelepasan APD. Kami juga akan melibatkan ahli. Dari profesi kami akan tingkatkan pengetahuan," ujarnya.

Sebelumnya, empat dokter di Semarang Raya meninggal dunia dan terkonfirmasi positif Covid-19 usai bertugas.

Baca juga: Kisah Maria Sang Dokter Rimba, Keluar Masuk Hutan Pedalaman Jambi untuk Melawan Corona (1)

Empat dokter tersebut antara lain dua dokter kakak beradik berasal dari Kota Semarang yakni dr Sang Aji Widi Aneswara dan dr Elianna Widiastuti.

Sedangkan dua dokter lainnya berasal dari Kudus yakni dr Ane Rovian dan Purwodadi yakni dr Sovian Endi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com