BATAM, KOMPAS.com - Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus menyelidiki kasus kematian Hasan Afriandi asal Lampung di kapal berbendera China Lu Huang Yuan Yu 118. Jenazah Hasan Afriandi ini divisum dan akan diotopsi.
"Sampai saat ini penyidik masih terus melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut," kata Aris ditemui usai bermain sepak bola di Kabil, Kamis (9/7/2020).
Aris mengatakan, dari hasil visum luar, pihaknya menemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah Hasan Afriandi yang ditemukan di freezer kapal berbendera China tersebut.
"Saat pemeriksaan visum luar ditemukan luka memar pada bibir, dada dan punggung. Itu menandakan saat masih hidup ada penganiayaan,” terang Aris.
Baca juga: Satu Jasad Pekerja WNI Ditemukan di Freezer Kapal Nelayan China
Namun demikian, untuk hasil otopsi belum diketahui karena memerlukan persetujuan pihak kelauarga.
"Yang jelas dari hasil visum luar, banyak tanda-tanda kekerasan yang ditemukan," jelas Aris.
Sebelumnya patroli gabungan mengamankan dua kapal ikan nelayan milik negara China yang mempekerjakan nelayan WNI di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Rabu (8/7/2020).
Mirisnya saat melakukan pemeriksaan, petugas gabungan menemukan jenazah pekerja WNI atas nama Hasan Afriadi asal Lampung, yang disimpan di dalam peti pendingin ikan atau freezer Kapal Lu Huang Yuan Yu 117 berbendera China.
Petugas gabungan juga menemukan 9 teman korban di atas kapal Lu Huang Yuan Yu 118. Petugas juga mendapat informasi bahwa masih ada 12 WNI lagi yang dipekerjakan di kapal Lu Huang Yuan Yu 117 berbendera China yang juga mencari cumi di perairan Argentina.
Baca juga: TNI: Dua Kapal China Dikejar, 22 Pekerja WNI Ditemukan, Satu Tewas di Freezer
Jadi total seluruhnya ada 22 WNI yang dipekerjakan dari dua kapal nelayan berbendera China, Lu Huang Yuan Yu 117 dan Lu Huang Yuan Yu 118.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.