Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Umumkan 2 Klaster Baru Covid-19 di Jabar

Kompas.com - 07/07/2020, 17:32 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengumumkan ada dua klaster baru penyebaran Covid-19 di Jabar, yakni klaster industri dan klaster institusi pendidikan pemerintah.

Hal itu ia sampaikan seusai menggelar rapat koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Jabar di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Duduk Perkara Lembaga Adat Baduy Minta Dihapus dari Destinasi Wisata

Untuk klaster industri, merupakan hasil pengembangan dari klaster pabrik teh PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Ridwan mengatakan, hasil pelacakan mendapati adanya karyawan positif Covid-19 yang berkumpul dengan karyawan pabrik lain.

"Dalam dua minggu terakhir kita mendapati ada dua klaster baru. Pertama di daerah industri. Karena itu kita sedang melakukan tracing yang masif, karena mayoritas ada di satu pabrik tapi ngekosnya berkumpul dengan karyawan pabrik lain," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan.

Baca juga: Kebun Raya Cibodas Kembali Dibuka, Ini Catatan bagi Pengunjung

Menurut Emil, besar kemungkinan ada potensi penyebaran yang lebih besar di industri lain.

"Jadi kita melihat ada potensi luar biasa sehingga industri yang terdampak tak hanya satu merek yang sudah kita ketahui. Tapi industri lain yang karyawannya berkumpul dalam satu hunian sudah terkendali dari sisi penyebaran tidak ada penambahan," tutur Emil.

Sementara klaster kedua berada di institusi kenegaraan di wilayah Bandung Raya.

Penyebaran virus itu terjadi di beberapa institusi kenegaraan.

"Tidak satu, ada beberapa. Itu juga sudah dikondisikan. Hari ini sampai minggu depan kita akan melakukan tes kepada keluarganya. Jadi kalau satu positif, berarti minimal 3-4 orang kita testing keluarga terdekatnya atau riwayat kontaknya untuk memastikan hal tersebut bisa dikendalikan," ujar Emil.

Baca juga: Iseng Sebut Temannya Punya Pacar Lagi, Pemuda Ini Babak Belur Dikeroyok

Emil enggan menyebut lembaga pendidikan milik pemerintah yang dimaksud.

Namun, dengan temuan itu, menurut Emil, asrama akan mendapat atensi khusus dalam proses tes masif.

"Saya tidak bisa menyebutkan secara spesifik. Kita definisikan seperti dulu. Institusi pendidikan kenegaraan, tidak hanya satu institusi. Ada beberapa yang mengalami hal serupa. Maka dalam pengendalian kita hitung sebagai satu rumpun. Asrama akan jadi tempat perhatian pengetesan kita dalam dua minggu ke depan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com