KOMPAS.com- Membayangkan keraton, orang biasanya akan membayangkan soal sakral dan kemewahan.
Tapi, kehidupan sejumlah abdi dalem keraton rupanya berkebalikan dengan bayangan itu. Beberapa dari mereka, hidup di bawah garis kemiskinan.
Kehidupan Sukarno, abdi dalem di Keraton Solo, jadi salah satu contoh nyata. Raden Tumenggung Sukarno Pandyodipuro (72) nama lengkapnya.
Baca juga: Duduk Perkara Keraton Pecat Abdi Dalem Berusia 68 Tahun karena Diduga Lecehkan Mahasiswi
Sukarno, sang pengrawit (pemain gamelan) tunanetra Keraton Kasunanan Solo, kini harus menghadapi nasib menganggur akibat pandemi virus corona.
Pekerjaan yang digelutinya selama 32 tahun harus terhenti sementara waktu akibat wabah.
"Sekarang saya menganggur, hanya mengandalkan bantuan-bantuan tetangga sama pemerintah," tutur Sukarno kepada TribunSolo.com, Kamis (2/7/2020).
Sukarno mengungkapkan kecintaannya dengan gamelan dimulai sejak kecil, lantaran sang ayah senang bersenandung tembang-tembang Jawa sebagai lagu pelelap tidurnya.
Baca juga: Di Balik Aksi Lepas Baju Rektor Uniba Solo, Mahasiswa dan Dosen Bersatu Melawan Yayasan
Dandanggulo, Pangkur, dan Kinanthi menjadi beberapa tembang yang disenandungkan.
"Saya juga senang dengarkan lagu Gambang Suling dan Suwe Ora Jamu, tapi saat itu saya tidak tahu not-notnya, pada saat sekolah saya baru tahu itu," ujarnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.