Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Abdi Dalam Keraton Solo yang Menganggur akibat Wabah, Hidup Bergantung Bantuan

Kompas.com - 02/07/2020, 22:23 WIB
Teuku Muhammad Valdy Arief

Editor

 

Sukarno masuk ke sekolah luar biasa pada usia 10 tahun di Klaten pada 1958.

Dia pun harus meninggalkan rumah keluarga di Kampung Singosaren, Kelurahan Kemlayan, Kota Solo dan membuatnya tinggal di asrama sekolah.

"Pelajaran sama dengan sekolah umum ada bahasa Indonesia, IPA, dan Matematika, namun disana ada kegiatan seni karawitan," kata dia.

Baca juga: Pimpin Rapat soal Masalah Keraton Solo, Wiranto Pilih Tahan Bicara

"Saya belajar gending dan lancaran disana, saya bisa menabuh pun dari Klaten," tambahnya.

Sukarno pernah sempat ikut dalam kelompok ketoprak di Kelurahan Karangasem, Kecamatan Laweyan, Solo.

"Saya masih kecil dan diantar bapak saya saat itu," ucapnya.

Tahun 1980 menjadi waktu awal Sukarno menjadi abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta.

Setelah dia kerap ikut serta dalam latihan dalang di Balai Agung yang berada di kawasan Alun-Alun Utara keraton.

Baca juga: Ikut Demo Bareng Mahasiswa, Rektor Uniba Solo Lepas Baju dan Mengundurkan Diri

Guru pedalangan di sana menawarkan Sukarno untuk bergabung menjadi Abdi Dalem.

Sukarno pun mengirimkan surat lamaran dan 1980 menjadi waktunya magang.

"Tahun 1981, saya resmi menjadi abdi dalem," kata Sukarno.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com