Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Jekmil, Ini Seharusnya Cara Driver Ojek Memperlakukan Ibu Hamil yang Dibonceng

Kompas.com - 02/07/2020, 12:36 WIB
Sukoco,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com - Di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, terdapat ojek khusus untuk ibu hamil.

Ojek yang diberi nama Jekmil ini khusus melayani ibu hamil yang akan bepergian memeriksakan kandungan.

Jekmil merupakan layanan antar jemput gratis, di mana drivernya dipilih secara khusus.

Driver Jekmil harus mengetahui kebutuhan ibu hamil ketika berboncengan.

Baca juga: Jekmil, Ojek Khusus Ibu Hamil, Gratis Antar Jemput ketika Suami Tak Bisa Menemani

Winarni (44), warga Desa Carikan membagikan pengalamannya selama dua tahun menjadi driver Jekmil.

Winarni mengatakan, ada cara khusus memperlakukan ibu hamil.

Menjadi driver jekmil tak hanya bermodal keterampilan berkendar, tetapi juga paham kondisi ibu hamil yang dibonceng.

Driver Jekmil harus mewaspadai keberadaan polisi tidur di jalan serta wajib memacu kendaraan tak lebih dari 40 km per jam.

“Kalau ketemu polisi tidur, ini harus pelan-pelan sekali, tidak boleh penumpang sampai terhentak melewati polisi tidur,” ujar Winarni saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (30/6/2020).

Selain itu, driver Jekmil juga harus memastikan kebutuhan dokumen yang harus dibawa ibu hamil sebelum mengantar ke pusksmas.

Driver akan mendampingi ibu hamil saat mendaftar ke loket, pemerikaan, sampai mengambil resep, hingga kembali ke rumah.

“Kayak asisten begitu. Sebelum berangkat kita tanya kelengkapan seperti kartu BPJS, jangan sampai ketinggalan. Kita juga yang daftarin ke loket, mendampingi periksa sampai mengambilkan obat,” kata Winarni.

Baca juga: Covid-19 di Surabaya dan Zona Merah Membeludak, Warga Sakit Sulit Dapat Pelayanan...

Winarni mengaku sempat mendampingi ibu hamil kurang mampu yang bayi dalam kandungannya terdeteksi mengalami hydrocephalus.

Selama dua hari dia harus bolak balik ke balai desa di kantor camat dan sejumlah kantor dinas lainnya untuk mengurus kebutuhan BPJS pasien.

 

Diketahi suami ibu hamil tersebut bekerja di luar kota.

Ikhlas

Winarni mengaku beruntung karena suaminya memahami dan memberikan izin, meski kegiatannya tak digaji dan menyita waktu.

“Senang saja membantu ibu hamil, apalagi tetangga sendiri. Harapannya dapat KMS, kartu masuk surga,” ujarnya sambil tertawa.

Bagi  Winarni  menjadi relawan  yang  bekerja tanpa bayaran sudah tidak asing. Sejak tahun 1996 dia sudah aktif sebagai  relawan posyandu di desanya.

Sejak  anak pertama lahir, Winarni sudah aktif  mengikuti pelatihan ibu hamil.

Sebagai kader posyandu dia juga aktif memantau kesehatan ibu hamil di desanya.

“Yang baru nikah pun kita pantau kesehatannya, apakah sudah hamil. Sebelum Covid-19 kita  juga ada kunjungan rutin ke rumah ibu hamil, memastikan kondisi  kandungan mereka. Tanya juga apakah sudah periksa ke posyandu,” ucap Winari.

Sejak pandemi Covid-19, kegiatan memantau kesehatan ibu hamil dan bayi lebih intensif melalui aplikasi WhatsApp.  

 

Termasuk jadwal kunjungan pemeriksaan dan kegiatan posyandu sehingga tidak terjadi antrean  kunjungan.

“Sekarang lebih mudah, pantaunya lewat aplikasi ini. Kalau mau jadwal periksa pemberitahuannya, ya, lewat WA untuk mencegah Covid-19,” katanya.

Jekmil telah hadir di 10 desa dari 16 desa di Kecamatan Bendo dengan driver berjumlah 20 orang.

Jekmil  pernah mendapat penghargaan sebagai juara pertama tingkat Provinsi  Jawa Timur dalam lomba Kelompok Budaya Kinerja se-Jawa Timur.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com