Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Covid-19 di Surabaya dan Zona Merah Membeludak, Warga Sakit Sulit Dapat Pelayanan..."

Kompas.com - 02/07/2020, 09:04 WIB
Muhlis Al Alawi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Tingginya kasus corona di Surabaya dan zona merah lainnya di Jawa Timur berdampak pada banyaknya perantau yang terpapar Covid-19 memilih mudik ke bumi reog.

Para perantau asal Ponorogo memilih mudik lantaran kesulitan mendapatkan fasilitas kesehatan yang sudah melebihi kapasitas di daerah mereka merantau.

"Membeludaknya kasus Covid-19 di Surabaya dan zona merah lainnya mengakibatkan orang-orang (perantau asal Ponorogo) yang sakit di sana sangat sulit mendapatkan fasilitas pelayanan atau perawatan karena sudah overload. Sehingga mereka memilih pulang untuk mencari fasilitas pelayanan kesehatan yang masih bisa menerima,” ujar Bupati Ponogoro Ipong Muchlissoni kepada Kompas.com, Rabu (1/7/2020) malam.

Baca juga: Heboh ASN Wajib Pakai Cadar Pengganti Masker, Bupati Lombok Tengah: Ini Fashion Saja

 

Banyaknya perantau asal Ponorogo yang pulang dalam kondisi sakit sangat berisiko bagi diri sendiri dan orang lain.

Kondisi ini terbukti dari total 45 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 11 di antaranya berasal dari perantau.

Dari 11 pasien positif, dua di antaranya meninggal dunia.

Keduanya memiliki riwayat bekerja di Surabaya dan memilih pulang setelah mengalami sakit dengan gejala klinis Covid-19.

“Mereka sudah sakit di Surabaya beberapa hari, tapi justru mereka malah pulang dan sampai Ponorogo langsung masuk rumah sakit. Setelah itu keesokan harinya meninggal dunia,” ungkap Ipong.

Baca juga: Angka Kematian Pasien Covid-19 di Surabaya Tinggi, Ini Penjelasan Risma

 

Untuk penanganan dan pengawasan perantau yang mudik, Pemkab Ponorogo memonitor ketat di tingkat RT dan RW.

Begitu mendapati pemudik yang sakit langsung diisolasi.

Pemkab Ponorogo juga sudah mengimbau agar para perantau tidak pulang.

Pihaknya siap membantu pengobatan jika ada warga di perantauan sakit dan kesulitan mengakses fasilitas kesehatan.

Bahkan, Pemkab Ponorogo juga siap menjemput perantau yang sakit bila telantar tanpa pengobatan di daerah perantauan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com