Di hadapan massa, Pramono berjanji akan memperjuangan tuntutan massa terkait transparanasi anggaran, membebaskan yayasan dari KKN, dan mengembalikan aturan serta menghapus intervensi pada unit.
Salah satu intervensi yang dilakukan yayasan, menurut Pramono terlihat dalam pembuatan rancagan anggaran belanja (RAB) 2020.
"Itu formatnya harusnya 2019 sesuai kesepakatan kita. Ternyata diubah ke format 2020. Dan ditandatangani oleh yayasan. Di situ penegakan RAB tidak ada," jelas dia.
"Intervensi itu sangat kelihatan bahwa kita di lembaga itu tidak punya daya memutuskan. Kami hanya punya daya usul. Semua diputuskan oleh yayasan. Sehingga pemandulan fungsi sebagaimana statuta kita terapkan," imbuhnya.
Baca juga: Gelar Pemilihan Rektor secara Daring, Unair Pecahkan Rekor Muri
Hal senada juga disampaikan Muhammad Arief Oksya, koordinator lapangan aksi tersebut.
Ia mengatakan saat ini yayasan tidak pernah memberikan dukungan anggaran untuk kegiatan mahasiswa.
"Jadi sistemnya katanya minta langsung. Diterima atau ditolak. Kalau dulu kita mengajukan proposal anggaran pasti keluar karena sudah ada anggarannya. Kalau ini tidak ada rapat anggaran," ungkapnya.
Arief juga mengatakan sejak Januari 2020 hingga sekarang, tidak ada pelantikan BEM dan organisasi mahasiswa lainnya.
Baca juga: Rektor IPB: Keputusan UKT Kemendikbud Jadi Langkah Tepat bagi Mahasiswa di Masa Pandemi
"Makanya ada keanehan. Jadi tuntutan yang 2018 itu kita ungkap lagi di 2020," terang dia.
Saat aksi, massa sempat membakar ban. Mereka juga memasang spanduk di tembok bangunan kampus yang terletak di Jalan Agus Salim, Kecamatan Laweyan, Solo.
Spanduk tersebut bertulis "Civitas Akademika Bersatu Meruntuhkan Kezaliman", "Hentikan Liberalisasi dan Komersialisasi Pendidikan oleh Yayasan", dan sebagainya.
Aksi massa tersebut diikuti oleh mahasiswa, dosen, karyawan hingga alumni Uniba Solo.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.