Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Sujud Risma kepada Dokter Menurut Ketua DPRD Surabaya

Kompas.com - 30/06/2020, 19:44 WIB
Achmad Faizal,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono memaknai aksi sujud Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada seorang dokter Senin (29/6/2020) kemarin, sebagai bentuk permintaan maaf.

Dia menilai, Risma meminta maaf atas warga Surabaya yang tidak taat kepada protokol kesehatan sehingga membuat dokter kewalahan.

"Bu Risma sangat menghormati tenaga medis, beliau melakukan aksi spontan meminta maaf sebagai pemimpin, ketika ada sebagian masyarakat yang belum taat protokol kesehatan, sehingga membuat para tenaga medis di RSUD Dr Soetomo milik Pemprov Jatim kewalahan," kata Adi Sutarwijono, di Gedung DPRD Surabaya, Selasa (30/6/2020) sore.

Dia menyebut, apa yang dilakukan Risma adalah sikap yang sangat baik sebagai pemimpin, karena menanggung semua kesalahan yang diperbuat warganya.

Baca juga: Risma Menangis Sambil Bersujud di Hadapan Dokter, Memohon Tidak Disalahkan

 

"Jadi, tidak menyalahkan masyarakat, tapi meminta maaf karena belum semua warga taat protokol kesehatan. Bu Risma tidak ingin warganya yang disalahkan. Maka beban itu dia tanggung di pundaknya. Pemimpin kan memang harus begitu," terang politisi PDI-P ini.

Permintaan maaf Risma lewat aksi sujud juga sebagai bentuk tanggung jawab moral, bahwa dia sebagai pemimpin belum bisa membantu optimal ke RSUD dr Soetomo karena permasalahan wewenang.

"Saya melihatnya itu sebagai bentuk permintaan maaf Bu Risma, bahwa dia sudah mencoba membantu, tapi kan tidak bisa masuk ke RSUD Dr Soetomo karena bukan wewenangnya," ucap dia.

Senin pagi, Risma menangis saat menggelar rapat audiensi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya membahas penanganan Covid-19 di Balai Kota Surabaya.

Risma saat itu merasa disalahkan terus soal tingginya angka positif corona di Surabaya dan membuat Rumah Sakit Umum dr Soetomo overload.

Tak hanya itu, dokter tersebut merasa prihatin dengan kondisi warga Surabaya yang tidak disiplin ikuti protokol kesehatan di tempat umum.

Baca juga: Dokter Mengeluh Kekurangan Ventilator, Risma Berikan untuk 9 Rumah Sakit

"Tolonglah, kami jangan disalahkan terus. Apa saya rela warga saya mati? Kita masih ngurus pukul 03.00 pagi orang meninggal yang warga bukan Surabaya, kami masih urus itu," kata Risma.

Sembari menangis, Risma juga bersujud dua kali di hadapan Ketua Pinere RSUD Dr Soetomo, dr Sudarsono.

Akibatnya, rapat sempat berhenti sejenak. Lalu, setelah kembali tenang, Risma kembali memberikan penjelasan terkait kondisi terkini wabah pandemi corona di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com