Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Jalan Diaspal, Warga dari 4 Desa Nginap di Depan Kantor Bupati

Kompas.com - 30/06/2020, 09:04 WIB
Syarifudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Warga yang berasal dari empat desa di Kecamatan Langgudu tidur di depan kantor Bupati Bima karena tak bisa bertemu dengan Bupati Bima Indah Dhamayanti Putri.

Sebelumnya, sejak Senin (29/06/2020) pagi, warga melakukan aksi di depan kantor Bupati Bima menuntut agar jalan menuju desa mereka diaspal.

Baca juga: Menyambung Hidup dari Menganyam Rotan, Kekurangan Fisik Bukan Halangan

Sejak dibuka hingga sekarang jalan tersebut belum juga diaspal. Padahal jalan itu merupakan jalur utama penghubung antar desa.

 

Namun, hingga sore, ratusan warga yang datang dari sejumlah desa di Kecamatan Langgudu ini tak kunjung ditemui Bupati.

Mereka pun akhirnya memutuskan bertahan di depan pintu masuk kantor pemda hingga malam hari. Mereka tidak akan pulang sebelum bertemu Bupati.

"Kami akan bertahan di sini sampai kami ditemui Bupati," kata koordinator aksi, Fikria, Senin malam.

Baca juga: Hati Ibu Kalsum Teriris Hendak Dipenjarakan Anak karena Masalah Motor

Sebelumnya, massa sempat bersitegang dengan aparat kepolisian saat mencoba merangsek masuk ke halaman kantor Pemda Bima.

 

Massa kesal karena Bupati seolah tidak ada itikad baik untuk menemui mereka.

"Tidak ada kompromi lagi, pemda harus segera mengaspal jalan itu. Ini menjadi tuntutan kami bersama. Kalau tidak diindahkan, kami tetap menginap di sini sampai ada kepastian jalan diaspal," tegas Fikria.

Pantauan Kompas.com, hingga pukul 23.30 WITA, ratusan warga masih bertahan di depan kantor Bupati Bima.

Mereka memilih menginap meski tanpa bekal yang cukup. Mereka tidur beralaskan terpal. Sebagian merebahkan badan dengan beralaskan kardus di badan jalan.

Sementara yang lainnya memilih duduk-duduk di sekitar Jalan Negara di depan kantor bupati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com