Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

191 Warga Terjangkit Chikungunya, Ini Langkah yang Dilakukan Pemkot Kediri

Kompas.com - 29/06/2020, 23:38 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Kediri, Jawa Timur, mulai menanggulangi kasus chikungunya dan demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut.

Sebanyak 191 penderita chikungunya tercatat di Kota Kediri dari awal 2020. Kasus chikungunya meningkat pada Juni, sebanyak 128 kasus.

Baca juga: 191 Warga di Kota Kediri Terjangkit Chikungunya, DBD 100 Orang

Sementara kasus DBD lebih rendah, yakni 100 kasus. Jumlah kasus tertinggi tercatat pada Maret 2020, sebanyak 30 kasus.

Sejak saat itu, kasus DBD di Kediri terus menurun, sebanyak 22 kasus pada April dan 15 kasus pada Mei.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri Fauzan Adima mengatakan, petugas puskesmas telah berkeliling menyosialisasikan gerakan penanggulangan kasus chikungunya dan DBD.

"Sosialisasi berupa ledang dari puskesmas, pamflet dan brosur," kata Fauzan saat dihubungi, Senin (29/6/2020).

Pemkot Kediri juga membentuk kader jumantik, atau warga yang sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk.

Wilayah tugas kader jumantik kini dipersempit menjadi satu kader mengawasi satu rumah. Hal itu dilakukan agar lebih fokus menangani jentik nyamuk.

Surat edaran Wali Kota Kediri yang berisi gerakan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur) juga diterbitkan mendukung penanganan kasus chikungunya dan DBD.

"Serentak dua minggu sekali," lanjut dia.

Fauzan mengatakan, kegiatan fogging atau pengasapan juga dilakukan di wilayah yang memiliki temuan kasus chikungunya dan DBD.

Baca juga: Penyakit Chikungunya Pernah Serang Tangsel Tahun 2015, 75 Warga Pondok Pondok Aren Jadi Korban

Kegiatan itu dilakukan sejak Jumat (26/6/2020) di beberapa wilayah, seperti Kelurahan Tamanan dan Kelurahan Mojoroto.

Sebelumnya diberitakan, ada peningkatan cukup tinggi kasus Chikungunya di Kota Kediri. Serangan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes itu mulai terdeteksi pada bulan Maret di mana terdapat 14 kasus, April 32 kasus, Mei 17 kasus dan Juni yang menempati posisi teratas yakni 128 kasus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com