Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Arti dan Makna Penting 3 Suara Sebelum Kereta Api Diberangkatkan

Kompas.com - 29/06/2020, 07:55 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Semboyan 35

Tanda mengerti kereta akan diberengkatkan, masinis menjawabnya dengan semboyan 35. Caranya dengan membunyikan klakson.

“Ada tiga suara yang dibunyikan saat kereta akan diberangkatkan. Lalu ada semboyan berupa pembunyian lonceng untuk memberitahu petugas perlintasan kereta akan melintas, dan semboyan-semboyan lainnya,” tutur dia.

Sistem persinyalan ini sudah ada sejak zaman Belanda. Sebagian stasiun di Indonesia masih menggunakanya, seperti di KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.

Sedangkan sebagian lainnya ada yang mengalami perubahan seiring perkembangan teknologi dan tingginya lalu lintas kereta api.

Seperti sistem persinyalan KRL di Jabodetabek yang menggunakan semboyan suara. Karena itu petugas KRL tidak perlu ke luar ruangan.

Setelah memastikan sinyal aman, petugas sudah siap di posisi masing-masing, kereta berangkat melalui perintah suara.

Tragedi Bintaro

Isyarat-isyarat ini sangat penting bagi perjalanan kereta api. Karena bila lengah ataupun keliru, risikonya kecelakaan.

“Itulah mengapa pat petugas pengatur perjalanan kereta api berwarna merah. Warna ini bisa diartikan juga sebagai darah agar petugas selalu berhati-hati dan teliti dalam menjalankan tugasnya,” ungkapnya.

Jangan sampai lengah dalam tugas hingga mengakibatkan kecelakaan, seperti kecelakaan kereta api di Bintaro yang dikenal dengan sebutan “Tragedi Bintaro”.

Kecelakaan yang menjadi perhatian dunia tersebut menewaskan ratusan orang. Kecelakaan sendiri terjadi karena human error.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com