Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pasien Covid-19 di Gunungkidul yang Sembuh, Rajin Live Instagram Saat Dirawat

Kompas.com - 26/06/2020, 13:56 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Septiyanurhudi (27), warga Kalurahan Bejiharjo, Kapanewon Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sudah beraktivitas seperti biasa meski masih sebatas lingkungan keluarganya.

Dia keluar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari Gunungkidul sejak Senin (15/6/2020) setelah menjalani perawatan sembilan hari karena terinfeksi virus corona. 

Selama menjalani perawatan, Septiyan tidak mau bermuram diri. Dia malah sering membagikan cerita lewat akun media sosialnya.

Baca juga: Suka Cita Pedagang di Kawasan Pantai Gunungkidul Setelah 3 Bulan Tak Berjualan

Beberapa kali, Septiyan melakukan live Instagram dengan seorang relawan Gunungkidul Melawan Covid-19 Ervan Bambang Dermanto untuk saling bertukar kabar.

"Saya tiga kali sama Ervan melakukan live instagram saat masih dirawat di RSUD Wonosari. Ya bercerita tentang bagaimana penanganan pasien positif di sana. Harapan saya itu warga bisa belajar dari kisah yang saya bagikan," kata Septiyan saat dihubungi Kompas.com  melalui sambungan telepon Jumat (26/6/2020).

Septiyan bekerja sebagai salah satu di salah satu perusahaan yang memasok ikan dari Semarang ke Yogyakarta.

Dia diketahui terjangkit virus corona saat menjalani rapid test usai melakukan perjalanan dari Semarang.

Baca juga: Cerita Petani Kacang di Gunungkidul, Bertahun-tahun Tanamannya Diserang Monyet

Meski tidak menyebut tanggal pastinya, saat itu hasil rapid test menunjukkan hasil reaktif.

Septiyan kemudian menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sebelum kembali diperiksa dengan rapid test.

Dalam pemeriksaan kali kedua itu, Septiyan kembali mendapat hasil reaktif.

Sesuai protokol kesehatan di Gunungkidul, Septiyan kemudian menjalani isolasi di Wisma Wanagama sembari menunggu hasil pemeriksaan swab tenggorokannya.

"Setelah itu muncul hasil swab positif dan saya dirawat di RSUD Wonosari," ucap Septiyan.

Baca juga: Lima Pasien Covid-19 di Gunungkidul Sembuh Bersamaan

Meski positif, bapak satu orang anak itu sama sekali tidak merasakan sakit atau gejala apa pun.

Namun yang terbayang di pikiran laki-laki itu, virus sudah menular ke istri dan anaknya.

Beruntung hasil pemeriksaan swab anak dan istrinya menunjukkan hasil negatif, hal itu meringankan beban hati Septiyan. 

Selama sembilan hari dirawat di RSUD Wonosari, Septiyan mendapatkan vitamin dan antivirus.

Baca juga: Cerita Pasien Covid-19 yang Sembuh Setelah 14 Kali Swab dan Diisolasi 66 Hari

 

Dia banyak beristirahat dan tetap menjalin komunikasi dengan keluarga melalui gawainya.

"Kenapa saya mau live diInstagram bersama mas Ervan, karena belum banyak informasi tentang penanganan Covid dan harapannya jangan ada stigma," ucap Septiyan.

 

Koordinator Relawan Gunungkidul Melawan Covid-19, Ervan Bambang Dermanto mengatakan, tidak banyak pasien positif yang mau diajak berbagi cerita karena takut  mendapat stigma negatif masyarakat.

Untuk itu Ervan sengaja menyiarkan langsung wawancara dengan Septiyan melalui akun instagram pribadinya.

"Tujuan saya hanya ingin mengajak masyarakat peduli, dan kuat bersama menghadapi pandemi," ucap Ervan.

Baca juga: Cerita Satu Keluarga Lompat ke Sungai untuk Menyelamatkan Diri

"Apalagi saya mendapat informasi mengenai stigma negatif salah seorang pasien postif sembuh harus meminta maaf. Ini ironis, masyarakat itu harus diajak dan diberikan edukasi jangan sampai terjadi pasien sembuh dikucilkan," sambung Ervan.

Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi dalam beberapa kesempatan mengatakan, publikasi mengenai pasien sembuh akan memberikan dukungan moral untuk pasien yang masih dirawat dan kabar gembira kepada masyarakat.

Septiyan merupakan salah satu pasien yang terinfeksi virus corona dari klaster penularan pedagang ikan.

Kluster itu menjadi salah satu sumber penularan Covid-19 terbesar di Gunungkidul. Ada 12 orang yang masuk dalam kluster pedagang ikan.

Bahkan, saat awal diketahui, ratusan kepala keluarga di Kalurahan Bejiharjo, menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Cerita Sedih Istri Prajurit TNI yang Gugur di Kongo, Video Call Sebelum Penyerangan

Masyarakat saling bantu membantu menyediakan makanan bagi warga yang diisolasi termasuk hewan ternaknya.

Hingga Kamis (25/6/2020), berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Gunungkidul, ada 50 terinfeksi Covid-19 di daerah tersebut.

Sebanyak 47 orang di antaranya sudah sembuh, dua orang masih dirawat, dan satu orang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com