Selama pandemi, Hisbullah Amin bersama tim medis dan relawan lainnya sukarela melakukan pemeriksaan dan perawatan terhadap pasien Covid-19 tanpa bantuan pemerintah dan hanya mengandalkan bantuan dari dermawan.
Saat virus corona mulai merebak di Kota Makassar, Hisbullah bersama beberapa mahasiswanya langsung memeriksa warga yang diduga terinfeksi virus.
Dengan bantuan dari dermawan, Hisbullah yang merupakan dokter RSUP Wahidin Sudirohusodo ini pun mendapat tempat pemeriksaan terhadap warga yang diduga terinfeksi virus di RS Ibu dan Anak Sayang Bunda.
Baca juga: 13 Penjemput Jenazah Pasien Covid-19 di Makassar yang Dijadikan Tersangka 6 di Antaranya Reaktif
Selama beberapa pekan, dia bersama sejumlah relawan memeriksa sekitar 1.300 orang warga Makassar secara gratis.
Hisbullah pun ditawari oleh dermawan lainnya untuk menempati RS Universitas Indonesia Timur (UIT) untuk dijadikan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Makassar.
Dengan menempati beberapa lantai di gedung berlantai 8 itu, Hisbullah bersama relawan lainnya pun merawat 40 orang pasien positif Covid tanpa gejala secara gratis.
Namun, pengobatan gratis yang diinisiasi oleh dokter Hisbullah, tim medis dan relawannya terancam terhenti karena terkendala biaya.
Baca juga: Klaster Makassar Sumbang 2 Kasus Positif Covid-19 di Soppeng
Bahkan, dia tidak sanggup lagi membayar biaya listrik di RSDC bentukannya.
Karena itu, rumah sakit tidak menerima pasien Covid-19 baru selagi berupaya menyembuhkan total 40 orang pasien yang tengah dirawatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.