PEKANBARU, KOMPAS.com - Anita (32) harus merelakan kepergian sang suami, Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi, untuk selama-lamanya.
Suaminya seorang prajurit TNI AD Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru itu gugur dalam bertugas menjaga perdamaian dunia di Republik Demokratik Kongo.
Saat ditemui Kompas.com di rumah duka di Jalan Garuda Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (24/6/2020), Anita tampak berusaha tegar menghadapi cobaan itu.
Baca juga: Identitas TNI yang Gugur di Kongo, Berdinas di Detasemen Peralatan Pekanbaru
Sejumlah keluarganya tampak memberikan semangat agar tidak larut dalam kesedihan.
Sesekali Anita terlihat masih bisa tersenyum. Tapi, saat melihat foto suaminya di handphone yang dipegangnya, air matanya langsung mengalir deras.
Di mata Anita, Wahyudi adalah sosok suami yang bertanggung jawab.
"Dia suami yang bertanggung jawab. Dari proses melahirkan anak pertama sampai anak ketiga, dia selalu mendampingi. Dia selalu ada," ujar Anita saat diwawancarai Kompas.com.
Dia menyebut suaminya sering pergi, namun tiba waktunya pulang ia pulang ke rumah. Wahyudi selama ini tinggal di rumah mertua bersama istri dan anak-anaknya.
Baca juga: Ini Sosok Serma Rama Wahyudi, Prajurit TNI yang Gugur Saat Misi Perdamaian di Kongo
Almarhum juga dikenal sosok yang tidak banyak cerita.
"Dia tak banyak cerita. Kalau iya iya, kalau tidak ya tidak," ujar Anita.
"Nanti bulan Juli tanggal 27 (2020) ini dia ulang tahun, masya Allah. Dia ulang tahun ke 37 tahun," imbuhnya.
Anita mengatakan, suaminya itu lahir di Dolok Sinumbah 1983. Wahyudi anak ketiga dari empat bersaudara.
Orangtua dan saudara-saudara Wahyudi berada di Sumatera Utara (Sumut).
"Orangtua ibu masih ada sekarang di Siantar. Bapaknya udah meninggal," sebut Anita.
Dia menambahkan, keluarga suaminya yang di Sumut akan datang ke rumah duka.
"Mereka akan datang ke sini (Kampar). Tapi kan jenazahnya belum datang, kami masih nunggu. Kalau bisa ya kita ingin secepatnya dipulangkan," pungkas Anita.
Diberitakan sebelumnya, seorang prajurit TNI AD Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi gugur saat menjalankan misi perdamaian dibagian timur Republik Demokratik Kongo.
Prajurit tersebut diketahui berdinas di Kota Pekanbaru, Riau.
Baca juga: Ini Kronologi Gugurnya Prajurit TNI AD di Kongo, Diserang Kelompok Bersenjata
Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed saat diwawancarai Kompas.com membenarkan hal tersebut.
"Ya, benar. Prajurit yang gugur pasukan PPB. Yang bersangkutan bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru," kata Ismed, Rabu (24/6/2020).
Dia mengatakan, terkait kepulangan jenazah menunggu pengurusan dari PBB terlebih dahulu.
Menurutnya dalam beberapa hari ke depan akan tiba di Pekanbaru.
"Nanti akan dimakamkan di TMP (Taman Makam Pahlawan) Pekanbaru. Dia adalah pahlawan karena gugur dalam bertugas," sebut Ismed.
Sebagaimana diketahui, Serma Rama Wahyudi gugur dalam bertugas menjalankan misi perdamaian di Kongo.
Dia diserang sekitar 20 kilometer dari Kota Beni, Provinsi Kivu Utara.
Baca juga: Mengenang Serma Rama Wahyudi, Ahli Kendaraan Tempur yang Jago Bahasa Asing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.