Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pembuatan RI-GHA, Alat Rapid Test Murah Buatan Anak Bangsa, Hasilnya Diklaim Akurat

Kompas.com - 25/06/2020, 05:33 WIB
Fitri Rachmawati,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Hal itu membuat setiap orang bisa dengan mudah menggunakan alat tersebut dan dapat mengetahui hasilnya dalam 15 menit.

KetuaTim  Riset Laboratorium Hepatika yang juga terlibat dalam pembuatan rapid test RI-GHA, Dr Sulaiman Ngongu Depamede menjelaskan, rapid test  ini tampak seperti rapid test pada umumnya.

Baca juga: Anastasia Tropitsel Tewas Kecelakaan di Bali Saat Kendarai Ninja Merah, Tak Tahu Hendak ke Mana

Hanya saja di bagian atas terdapat tulisan huruf dan angka. Paling atas hurup C yang artinya control, kemudian ada angka 1 yang merupakan imunoglobulin G (IgG) dan angka 2 imunoglobulin M.

Dalam proses rapid test, dari darah yang diteteskan dan dicampurkan dengan tetesan atau cairan bufer, akan memproses reaksi setelah penetesan sampel darah atau sampel serum/plasma.

Dalam 15 menit hasilnya bisa langsung terlihat.

Garis C (control) jika berwarna merah, merupakan tanda bahwa alat tersebut bekerja (tidak rusak).

Jika menunjukkan angka 1 merah berarti pasien reaktif, tertular Covid-19 lebih dari delapan hari.

Sedangkan angka 2 merah berarti pasien/individu tersebut baru tertular sekitar 3-8 hari.

"Jadi mengunakan RI-GHA Covid-19 kita bisa mengetahui kapan terpapar Covid-19," kata Sulaiman.

Dalam kesempatan itu Sulaiman juga menunjukkan langsung cara kerja RI-GHA Covid-19.

Pantauan Kompas.com dari ruang laboratorium yang diresmikan tahun 1987 itu, cara kerja RI-GHA Covid-19 terlihat jelas dan cepat. Dalam waktu 15 menit hasilnya langsung bisa terlihat.

Karena harganya yang terjangkau, setiap orang bisa secara rutin mengunkan RI-GHA Covid-19.

Maskipun hasil rapid test tidak bisa dijadikan patokan apakah terjangkit Covid-19 atau tidak, minimal seseorang bisa memantau kondisi mereka secara mandiri.

Masyarakat juga dapat melakukan isolasi mandiri jika hasil yang dikeluarkan RI-GHA Covid-19 menunjukkan reaktif.

"Jadi saya rutin rapid test, siapa pun bisa melakukan tes secara rutin layaknya tes penyakit lainnya. Alat ini didesain simple, mudah dibawa, dan bisa dilakukan secara mandiri. Keunggulannya di sana jika dibandingkan dengan buatan luar negeri yang harganya mahal," kata Sulaiman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com