PROBOLINGGO, KOMPAS.com - PLN se-Jawa Timur menerima komplain sebanyak 27.742 pengaduan terkait kenaikan tagihan listrik, hingga 22 Juni 2020.
Senior Manager General Affairs PLN UID Jawa Timur, A Rasyid Naja, mengatakan, dari seluruh pengaduan itu, sebanyak 27.738 pengaduan telah ditanggapi dan diselesaikan.
"Komplain pelanggan masuk melalui WhatsApp hotline center, contact center 123, call back pelanggan maupun pengaduan datang ke kantor secara langsung. Mayoritas pelanggan komplain dengan datang ke kantor PLN sebanyak 14.991 pelanggan," kata Rasyid, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/6/2020).
Rasyid merinci, komplain terbanyak ada di PLN UP3 Surabaya Utara 9.558 pelanggan, kedua di PLN UP3 Surabaya Selatan sebanyak 2.178 pelanggan dan ketiga di PLN UP3 Madiun sebanyak 1.997 pelanggan.
Baca juga: Dalam Sepekan, 3 Kali Gangguan Listrik Terjadi di Jatim akibat Layangan
Untuk total komplain terkecil di PLN UP3 Ponorogo sebanyak 321 pelanggan.
Menurutnya, dalam penanganan komplain PLN menjelaskan kepada pelanggan bahwa kenaikan tagihan listrik disebabkan meningkatnya pemakaian akibat berubahnya pola pemakaian saat implementasi WFH dan bulan Ramadhan.
Ada selisih pemakaian antara pemakaian riil dibanding pemakaian hasil perhitungan rata-rata 3 bulan di bulan Maret dan April 2020 yang belum tertagih pada tagihan April dan Mei 2020.
Selisih pemakaian tersebut terakumulasi ke dalam tagihan bulan Juni 2020.