Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Medan Sebut Penambahan Kasus Covid-19 Sangat Mengkhawatirkan

Kompas.com - 24/06/2020, 22:08 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Medan, Sumatera Utara, masih terus bertambah setiap hari.

Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, saat ini jumlah total pasien sebanyak 829 orang, Rabu (24/6/2020).

Dua hari sebelumnya, terdapat penambahan 66 orang pasien baru.

Baca juga: Pakai Paspor Sunda Empire, 2 Wanita Ini 13 Tahun Ditahan Imigrasi Malaysia

Sementara, sehari sebelumnya, yakni pada Selasa kemarin, terdapat penambahan pasien sebanyak 27 orang.

"Potensi penularan sangat mengkhawatirkan, harus segera dihentikan," kata Pelaksana tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.

Menurut Akhyar, sejak Maret hingga Mei 2020, grafik peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 masih linear.

Namun memasuki Juni 2020, grafik peningkatannya sudah eksponensial.

Baca juga: Cerita Satu Keluarga Lompat ke Sungai untuk Menyelamatkan Diri

Warga yang terpapar virus corona terbanyak di Kecamatan Medan Area dan Medan Amplas.

Masing-masing kecamatan memiliki 52 pasien Covid-19.

Sebagian besar pasien yang meninggal dunia masih dalam perawatan dan berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).

"Penularan sering terjadi melalui warga yang berstatus orang tanpa gejala. Mengkhawatirkan, banyak orang tidak memiliki gejala, tetapi ketika dites swab dinyatakan positif. Bahkan ada yang menularkan ke sesama anggota keluarganya sendiri," kata Akhyar.

Baca juga: Cerita Sedih Istri Prajurit TNI yang Gugur di Kongo, Video Call Sebelum Penyerangan

Untuk memutus rantai penyebaran virus, Pemkot Medan sudah menerbitkan Peraturan Wali Kota Nomor 11/2020 tentang Karantina Kesehatan Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Medan.

Sekarang sedang disiapkan Peraturan Wali Kota tentang pedomanan adaptasi kebiasaan baru pada kondisi pandemi Covid-19.

Selain regulasi, Pemkot Medan juga gencar melakukan screening melalui rapid test untuk mendeteksi apakah warga reaktif yang mengarah pada Covid-19.

“Kalau reaktif, yang bersangkutan akan dites swab untuk memastikan apakah positif terinfeksi atau tidak. Namun Pemkot Medan masih membutuhkan bantuan dan dukungan semua pihak, termasuk perguruan tinggi,” ujar Akhyar.

Baca juga: Rhoma Irama dan Soneta Tidak Diizinkan Konser di Kabupaten Bogor

Sementara itu, Wakil Rektor 2 Unika St Thomas Zakarias Situmorang mengusulkan agar warga yang positif Covid-19 menjalani perawatan di Pulau Berhala untuk mencegah terjadinya penularan.

Kemudian dia menyarankan Pemkot Medan membuat web edukasi supaya warga dapat memantau pekembangan keluarganya yang dirawat di pulau yang berada di Kabupaten Deli Serdang itu.

Untuk persoalan pendidikan, dia mengusulkan para guru mendatangi satu per satu murid di rumah untuk memberikan pelajaran 2 sampai 3 jam sehari.

"Ini lebih efektif dibanding sistem daring. Untuk tenaga guru, bisa bekerja sama dengan perguruan tinggi agar menurunkan mahasiswanya untuk membantu mengajar. Kita siap untuk itu,” kata Zakarias.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com