Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Hewan Ternak Mati Misterius dengan Darah Diisap, Hadiah Rp 10 Juta bagi yang Tangkap Pelaku

Kompas.com - 23/06/2020, 14:43 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Selain melakukan perburuan, tim gabungan itu juga memasang CCTV (camera trap) dan jebakan-jebakan di beberapa titik.

Namun, juga belum mendapatkan jawaban yang pasti untuk mengetahui penyebab kematian misterius hewan ternak masyarakat Desa Pohan Tonga.

Masyarakat juga dilibatkan dalam regu berburu untuk membangkitkan rasa kepercayaan dirinya.

Membuat sayembara

Untuk menambah semangat dan sekaligus menenangkan masyarakat di lokasi, pihaknya membuat sayembara senilai Rp 10 juta.

Uang tersebut nantinya untuk diberikan kepada siapa saja yang berhasil menangkap "pelaku" yang sudah membuat kehebohan di masyarakat tersebut.

"Saya putuskan untuk memberi istilahnya spirit ke orang yang mau mencari. Mereka bisa menenangkan masyarakat, mengantisipasi masyarakat dengan cara berburu. Dengan begitu, diharapkan hewan ini bisa ditangkap, mungkin jadi stres atau bagaimana," katanya.

Apakah beruang madu pelakunya? 

Nikson menambahkan, awalnya pernah menduga yang membuat itu adalah beruang madu. Namun demikian, dia pun meragukan karena walau pun ada jejak-jejak menyerupai beruang madu seperti yang terjadi di tanah maupun di pohon.

"Tapi, sekali lagi, beruang madu kan konsumsi madu, bukan darah atau daging. Ada literatur, yang seperti itu mungkin anjing gila, seperti yang terjadi di Ukraina. Tapi, yang pasti kita sedang mencari tahu," katanya.

Dari foto-foto yang beredar, hewan-hewan ternak yang mati di Desa Pohan Tonga, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara, itu kondisinya mengejutkan. 

Itik-itik itu terdapat luka di bagian lehernya, ada yang tercabik-cabik, kemudian ternak babi, terdapat luka robek lebar di samping telinganya dan juga di perutnya.

Sementara itu, jejak-jejak juga terlihat di tanah dan pohon. Jejaknya berupa goresan-goresan. Selain itu, juga ditemukan beberapa helai bulu yang diduga milik hewan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com