Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Penjualan Pulau Malamber, Pemilik Lahan Hanya Jual 6 Hektar Seharga Rp 2 Miliar ke Bupati PPU

Kompas.com - 23/06/2020, 06:50 WIB
Rachmawati

Editor

 

Ada dua pulau kecil di Kepulauan Malamber

Sementara itu peneliti maritim dari Universitas Hasanuddin Ridwan Alimudin mengatakan, di Kepulauan Malamaber, ada dua pulau yakni Pulau Malamber Kayang seluas delapan hektar dan Pulau Malamber Kecil yang luasnya lima hektare jika air sedang surut.

Ridwan yang pernah melakukan penelitian di pulau tersebut mengatakan jika pulau tersebut mengalami abrasi yang cukup parah.

Selain itu kondisi terumbu karang di sekitarnya jga mengalami kerusakan. Ia menilai, Pulau Lamaber memiliki potensi wisata jika dirawat dengan baik.

Baca juga: Pulau Malamber Sulawesi Barat Diduga Dijual, Camat: Saya Kaget karena Tak Ada Pemberitahuan

Namun dengan kondisi saat ini, menurut Ridwan, dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki kondisi yang rusak.

“Kondisinya Pulau Malamber saat ini mengalami abrasi yang cukup parah. Terumbu karang rusak akibat destructive fishing yang membutuhkan perhatian serius semua pihak untuk memperbaikinya, dan itu butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembalikan kondisinya,” jelas Ridwan Alimuddin.

Baca juga: Bantah Beli Pulau Malamber Senilai Rp 2 M, Bupati PPU Mengaku Hanya Berkunjung

Ridwan juga mengatakan secara geografis, Pulau Malamber lebih dekat dengan Pulau Kalimantan.

Sehingga jika ibu kota pindah ke Kalimantan Timuur, maka pulau cantik tersebut bisa menjadi ladang investasi yang menjanjikan.

Pulau tersebut sempat menjadi lokasi penuli,an 12 kepala keluarga. Namun karena abrasi, banyak warga yang keluar dari pulau sehingga menyisakan empat kepala keluarga.

Baca juga: Heboh, Pulau Malamber di Sulawesi Barat Diduga Dijual Rp 2 M kepada Kepala Daerah di Kaltim

Menurut Ridwan, Pulau Lamber adalah satu dari 41 pulau kecil yang ada di Sulawesi Barat.

Pulau tersebut juga telah ditetapkan sebagai pusat konservasi penyu oleh Gubernur Sulawesi Barat.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Junaedi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com