Menurut Hendri, riset alat ini telah dilakukan sejak April 2020.
Hasil riset menghasilkan produk nasal cannula atau alat bantu pernapasan untuk menyalurkan oksigen melalui selang yang bening transparan dan lentur.
“Dapat digunakan untuk pasien yang mempunyai diagnosa penyakit paru obstruktif kronik, restrictive thoracic diseases (RTD), obesity hypoventilation syndrome 5, deformitas dinding dada, penyakit neuromuskular, dan decompensated obstructive sleep apnea,” ucap Hendri.
Produk ini diharapkan dapat membantu penyembuhan pasien Covid-19, baik yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun pasien positif.
Selain itu, alat ini tidak hanya dapat digunakan untuk pasien anak, tetapi juga pasien dewasa dengan berbagai macam ukuran nasal cannula.
“Alat ini dapat diproduksi 100 unit per bulan yang dapat digunakan di fasilitas kesehatan ataupun digunakan langsung oleh masyarakat umum,” kata Hendri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.