Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kucing Emas Langka di Agam, Terjerat Perangkap Babi hingga Dilepasliarkan

Kompas.com - 18/06/2020, 12:28 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seekor kucing emas langka (Catopurna temminckii) terjerat perangkap babi di Desa Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Lantaran terjerat pada Selasa (16/6/2020), hewan yang dijuluki golden cat atau fire cat itu mengalami luka di bagian kakinya.

Baca juga: Kucing Emas Langka yang Terjerat Perangkap Warga Segera Dilepasliarkan

Terjerat perangkap babi

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bukittinggi Vera Chiko mengemukakan, awalnya seorang warga tengah pergi ke ladang.

Di ladang tersebut, warga melihat seekor hewan terjerat perangkap babi.

Ketika dicek rupanya bukan babi yang terjerat, melainkan kucing emas yang langka.

Kucing itu berukuran sebesar anjing dewasa.

"Kucing langka itu terjerat perangkap babi milik warga. Sekarang sudah dievakuasi," kata Vera.

Baca juga: Kucing Emas Langka Terjerat Perangkap Babi, Ukurannya Sebesar Anjing Dewasa


Seekor kucing emas langka terjerat perangkap babi dan kemudian di evakuasi BKSDA Bukittinggi, Selasa (17/6/2020)- Seekor kucing emas langka terjerat perangkap babi dan kemudian di evakuasi BKSDA Bukittinggi, Selasa (17/6/2020)

Dievakuasi, terluka di bagian kaki

Vera Chiko menjelaskan, setelah diteliti rupanya jerat itu terpasang sejak dua hari lalu untuk menjebak babi hutan.

Sedangkan kawasan yang cukup jauh dengan permukiman warga itu memang menjadi habitat kucing emas langka.

"Warga juga menyebutkan kucing emas sering ditemui di kawasan itu," kata dia.

Kucing tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas BKSDA Bukittinggi.

Lantaran terjerat perangkap, kucing jantan yang diperkirakan berusia 4 tahun itu mengalami luka di bagian kakinya.

Baca juga: Diyakini Sebagai Anaknya, Buaya 4 Meter Bernama Riska 23 Tahun Dirawat oleh Pak Ambo

Dilepasliarkan

Usai evakuasi, kucing emas dirawat di klinik kesehatan hewan kebun binatang Bukittinggi.

"Kondisinya sudah membaik, lukanya mulai sembuh," kata Kepala BKSDA Sumatera Barat Erly Sukrismanto.

Rencananya, setelah sembuh, kucing itu akan dilepasliarkan.

"Kalau sudah sembuh, kita lepas liarkan. Tempatnya yang pasti jauh dari permukiman warga," kata Erly.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor : Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com