Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Buka Data Alamat Pasien Covid-19, untuk Apa?

Kompas.com - 17/06/2020, 11:19 WIB
Ghinan Salman,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membuka data alamat pasien Covid-19 dalam bentuk peta dan bisa diakses di laman lawancovid-19.surabaya.go.id.

Hal itu dilakukan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memerangi pandemi corona.

Wakil Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Surabaya M Fikser menjelaskan, hal itu dilakukan dengan mempertimbangkan psikologis warga.

Baca juga: Menko PMK Minta Kepala Daerah Berguru Penanganan Covid-19 kepada Risma

Saat ini warga dinilai lebih tenang dan tidak gampang panik dengan kabar ada pasien positif di lingkungannya.

"Beda dengan dulu di awal-awal ada kasus. Kalau dulu kita buka petanya seperti ini, bisa panik semua warga dan tentu psikologisnya akan terganggu, sehingga bisa menurunkan imun juga," kata Fikser saat dihubungi, Rabu (17/6/2020).

Baca juga: Kepada Menko PMK, Risma Ungkap Cara Mengatasi Penyebaran Covid-19 di Surabaya

Fikser menjelaskan, data dalam peta itu hanya menunjukkan alamat jalan atau gang rumah pasien positif Covid-19.

Namun, untuk nama dan alamat detail rumah pasien tidak dijabarkan.

Adapun alamat detail milik pasien sudah diberikan kepada Satgas Kampung Wani Jogo Suroboyo, pihak kelurahan, dan pihak puskesmas.

"Tujuannya tentu untuk bersama-sama melindungi warga yang positif itu, bukan lagi mengucilkan mereka," ujar Fikser.

Dalam peta sebaran Covid-19 di Kota Surabaya muncul empat kode.

Warna merah menunjukkan pasien terkonfirmasi positif Covid-19, warna hijau muda menunjukkan nol pasien positif, warna hijau tua menunjukkan bahwa pernah ada pasien Covid-19, tetapi sudah sembuh atau meninggal.

"Sedangkan warna biru menunjukkan bahwa di wilayah tersebut sudah dilakukan rapid test dan tes swab massal," kata Fikser.

Dengan adanya peta sebaran ini, warga diharapkan lebih meningkatkan partisipasinya dalam melindungi warga lainnya.

Selain itu juga warga diharapkan lebih meningkatkan kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas.

Persoalan pandemi Covid-19 bukan hanya persoalan atau tanggung jawab pemerintah, tetapi juga butuh partisipasi dan kerjasama yang baik dari warga Kota Surabaya.

"Pemkot tidak bisa sendiri mengatasi ini, tapi kita harus bergandeng tangan memerangi pandemi ini," ujar dia.

Fikser menambahkan, dengan dibukanya data sebaran pasien positif ini, maka sejumlah pihak terkait, salah satunya ojek online juga bisa meningkatkan kehati-hatian.

Pemkot Surabaya sudah berkoordinasi dengan pihak ojek online untuk ikut memperhatikan peta sebaran tersebut.

"Para driver ojek online ini bisa lebih hati-hati ketika harus mengantarkan orang atau barang ke gang-gang yang ada tanda merahnya itu," kata Fikser.

Data tersebut akan terus diupdate secara berkala.

Sebab, hingga saat ini terus dilakukan rapid test dan tes swab massal dan banyak pula yang sudah sembuh.

"Jadi, pasti datanya terus update, apalagi tren kesembuhan terus meningkat setiap harinya," kata dia.

Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, dengan dibukanya peta sebaran pasien Covid-19, diharapkan warga bisa saling melindungi.

Tentunya ini juga akan sangat mendukung kinerja satgas dari Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo.

"Ini juga sejalan dengan hakikat atau filosofi dari Perwali nomor 28 tahun 2020, di mana Ibu Wali Kota ingin memberikan kepercayaan kepada masyarakat untuk mendisiplinkan diri dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Irvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com