Pikirannya pun kalang kabut membayangkan sang buah hati dirawat di ruang isolasi, sendirian.
Ia merasa hal ini menjadi perjalanan terberat dalam hidupnya. Meski, MY terlihat sehat tanpa gejala sedikit pun.
"Apalagi diberi tahu dokter bahwa belum ada obatnya. Perasaan saya syok," kata dia.
Memutuskan merawat di rumah
Tak ingin berlarut dalam kesedihan, ia menyingkirkan perasaan sedih dan cemas yang dirasakan selama beberapa jam.
Baca juga: Detik-detik Seorang ASN Aniaya Kasir Toko karena Cokelat yang Dibelinya Lembek
Keyakinan dirinya tumbuh saat mengingat imun tubuh yang kuat akan mengalahkan virus corona baru atau Covid-19 di tubuh sang buah hati.
Ia memutuskan merawat anaknya hingga sembuh di rumah. Perawatan itu tetap dengan bimbingan dan anjuran dari tim medis.
Sang ibu mengaku setiap pagi menjemur bayi MY, dari pukul 06.30-07.30 WIB. Bayinya dibawa ke dalam rumah ketika telah berkeringat. Bayi MY langsung dimandikannya.
"Saya jemur di depan rumah setiap pagi selama satu jam hanya pakai popok saja."
Ia semakin percaya diri ketika MY tak mengalami sakit. Menu makanan yang diberikan kepada MY pun dijaga sedemikian rupa.
"Sayur menu wajib bagi anak saya. Kadang saya beri udang juga," terangnya.