Warga itu pun langsung menjalani rapid test Covid-19. Hasilnya, nonreaktif.
"Sedangkan yang 21 orang ini tidak mengaku," ujar dia.
Saat ini, Taufik masih menunggu arahan dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Flores Timur. Ia berharap, warganya mau menjalani rapid test dalam waktu dekat.
Penutupan akses desa
Penolakan puluhan warga untuk menjalani rapid test virus corona baru itu berimbas kepada penduduk Desa Sagu lainnya.
Baca juga: Lagi, Warga di Makassar Ramai-ramai Tolak Rapid Test Massal
Sejumlah desa tetangga menutup akses jalan menuju Desa Sagu karena takut tertular Covid-19.
Mereka takut dengan warga Desa Sagu yang melakukan kontak dengan pasien 02 Covid-19 di Flores Timur.
Taufik membenarkan penutupan akses jalan tersebut. Penutupan itu dilakukan berdasarkan surat yang dikeluarkan Camat Kelubagolit pada 5 Juni 2020.
"Mereka palang itu atas dasar surat imbauan dari Camat Kelubagolit,"kata Taufik.
Penutupan akses jalan itu membuat warga Desa Sagu kesulitan menuju Pasar Waiwerang.
Padahal, ada banyak warga Desa Sagu yang berdagang di Pasar Waiwerang.