OTG di Jatim Tinggi, Khofifah Gelar Rapid Test dan Swab Massal di 10 Daerah Ini

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jumlah kasus orang tanpa gejala (OTG) di Jatim tinggi.

Hingga Kamis (4/6/2020) kemarin, kasus OTG di Jatim ada sebanyak 19.366 orang. 

"Ini yang juga harus menjadi perhatian. Padahal, saat ini OTG memiliki potensi terkonfirmasi positif Covid-19 sebesar 35 persen," kata Khofifah, dalam keterangan resmi, Jumat (5/6/2020).

Untuk memperbanyak deteksi kasus Covid-19 dari OTG dan pasien dalam pengawasan (PDP), hari ini Pemprov Jatim akan menggelar rapid test dan tes swab massal di lima kabupaten/kota.

Baca juga: Jadi Kawasan Tertinggi Penyebaran Covid-19, Jalan di Surabaya Ini Ditutup

Tes massal itu akan dilakukan Tim Covid-19 Hunter yang sengaja dibentuk guna mendeteksi sebanyak-banyaknya warga masyarakat yang terindikasi positif Covid-19 tanpa gejala.

"Tim ini akan mulai berjalan (Jumat) di lima daerah yaitu di Sidoarjo, Kediri, Tulungagung, Gresik dan juga Bangkalan," ujar Khofifah.

Setelah itu, kata Khofifah, rapid test dan tes swab massal juga akan dilanjutkan di Nganjuk, Lamongan, Madiun, Jember dan Probolinggo.

Menurut Khofifah, daerah-daerah tersebut dipilih karena di sana jumlah PDP dan OTG mencapai lebih dari 50 persen.

Pihaknya telah bekerja sama dengan kabupaten kota setempat untuk menggelar rapid test dan tes swab massal untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jatim.

"Siapa saja yang akan mengikuti tes masal akan ditentukan oleh kabupaten kota setempat," tutur Khofifah.

Baca juga: Ayah, Ibu, dan Anak Meninggal, Satu Kampung Rapid Test, Ini Hasilnya

Per Kamis malam, terdapat tambahan sebanyak 123 kasus terkonfirmasi positif covid-19 baru di Jatim.

Sehingga total jumlah kasus Covid-19 Jatim ada sebanyak 5.406 kasus dengan total yang masih dalam perawatan sebanyak 3.724 orang. 

Sedangkan untuk tambahan kasus yang meninggal ada sebanyak 10 orang. Jumlah pasien Covid-19 Jatim yang meninggal sebanyak 447 orang atau 8,27 persen.

Adapun jumlah PDP sebanyak 7.009 kasus, yang masih dalam pengawasan sebanyak 3.294 orang.

Kemudian ODP ada sebanyak 25.173 kasus, yang masih dipantau sebanyak 3.490 orang.