JEMBER, KOMPAS.com – Kasman A Rohim, salah satu calon jemaah haji 2020 mengaku tak begitu kaget dengan kebijakan pembatalan ibadah haji.
Warga Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, ini sudah mengamati perkembangan pandemi Covid-19 yang menjadi alasan pembatalan.
“Saya bersyukur ditunda karena situasinya seperti ini,” ujar Kasman saat dihubungi, Selasa (2/6/2020).
Baca juga: 8.328 Calon Jemaah Haji di Sumut Batal Berangkat, Uang Bisa Dikembalikan
Meski tak begitu kaget, di dalam hati Kasman menyimpan rasa kecewa. Sebab dia sudah menunggu sembilan tahun untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.
Kasman sempat berpikir untuk membatalkan keberangkatannya, mengingat situasi yang tidak menentu.
Dosen IAIN Jember itu khawatir ikut tertular virus corona. Apalagi penularan melalui kontak fisik.
Baca juga: 860 Calon Jemaah Haji Asal Sumedang Batal Berangkat Tahun Ini
Berdasarkan pengalaman naik haji sebelumnya, Kasman menilai penerapan social distancing di Mekkah cukup sulit.
Dia mencontohkan, saat hendak naik bus sudah berdesakan. Begitu juga ketika di Masjid Nabawi, di Mina, dan lokasi lainnya.
Untuk itu, dia menilai kebijakan tersebut tepat karena sudah sesuai dengan kondisi sekarang.
Dirinya sudah melakukan pelunasan, manasik haji juga sudah dilakukan, meskipun masih kurang satu kali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.