Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Lebih Tinggi dari Covid-19, Masyarakat NTB Diminta Tak Abaikan DBD

Kompas.com - 29/05/2020, 06:35 WIB
Karnia Septia,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengingatkan masyarakat agar mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) selama pandemi virus corona baru atau Covid-19.

"Kami mengingatkan bahwa saat ini masih musim hujan. Walaupun sudah mulai berkurang tetapi ada penyakit lain selain Covid-19 yang harus kita waspadai yaitu demam berdarah," kata Kepala Dinas Kesehatan NTB Nurhandini Eka Dewi dalam rilis, Kamis (28/5/2020).

Baca juga: 67 Tenaga Medis Terinfeksi Covid-19 di NTB, Beberapa RS Tak Terima Pasien Baru

Nurhandini menjelaskan, terdapat 535 kasus demam berdarah pada April 2020. Angka ini jauh berkurang dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Tapi, sebanyak 13 penderita DBD meninggal di NTB. Angka ini lebih banyak ketimbang jumlah kematian karena Covid-19, yakni 10 orang.

"Artinya kematian demam berdarah lebih tinggi dari jumlah kematian yang disebabkan Covid-19," kata Nurhandini.

Dinas Kesehatan NTB meminta masyarakat tak mengabaikan gejala demam berdarah. 

"Maka jangan abai terhadap kemungkinan dan gejala penyakit demam berdarah. Dan tetaplah melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M," kata Nurhandini.

Pemberantasan sarang nyamuk bisa dilakukan dengan menutup dan menguras kantong air di sekitar rumah.

Menurut Nurhandini, pelaksanaan program 3M bisa memberantas nyamuk berkembang biak. Sehingga, penularan demam berdarah di NTB bisa dikurangi.

"Kami harapkan apapun itu, semua penyakit menular demam berdarah, Covid-19 dapat sama-sama kita angkat dari bumi NTB," kata Nurhandini.

Baca juga: NTB Tambah 28 Kasus Positif Corona, 4 di Antaranya Anak-anak

Masyarakat, kata dia, harus berperan aktif dalam menyelesaikan kasus demam berdarah.

Sementara itu, sebanyak 590 kasus positif Covid-19 tercatat di NTB hingga Kamis (28/5/2020). Rinciannya, 276 pasien sembuh, 10 meninggal, dan 304 pasien masih dirawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com