TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, mengklaim telah melewati fase puncak pandemi Covid-19 di wilayahnya.
Kondisi ini ditunjukkan dengan tak adanya penambahan kasus positif beberapa hari sebelum Lebaran hingga Selasa (26/5/2020) atau H+2.
Puncak fase penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya diperkirakan terjadi sesuai prediksi, yaitu sepekan terakhir menjelang Lebaran atau saat para pemudik datang dan bersalamaan seusai shalat Id.
Baca juga: Kapolda Jabar Minta Maaf atas Arogansi Bripka HI yang Ngamuk Ditegur Tak Pakai Masker
Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman meminta warganya untuk terus menerapkan protokol kesehatan meski terpantau kondisi penyebaran Covid-19 mulai melandai.
Warga juga diminta tetap waspada meskipun nantinya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap II Tasikmalaya yang berakhir 29 Mei tak dilanjutkan.
"Meski nanti PSBB selesai, protokol kesehatan harus tetap dilakukan sampai vaksin ditemukan. Jadi, kesadaran kolektif menjadi penting bagi kita semua. Alhamdulilah, kita sudah lewati fase puncaknya, mudah-mudahan," ujar Budi kepada wartawan, Selasa.
Hal sama diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat.
Uus mengatakan, pihaknya sudah memprediksi bahwa fase puncak pandemi Covid-19 di Kota Tasikmalaya terjadi pada sepekan sebelum Lebaran.
Angka penambahan kasus pasien positif ketika itu melonjak cukup signifikan. Dalam sepekan, ditemukan 10 kasus baru di Kota Tasikmalaya.
Melihat grafik yang saat ini cenderung melandai, Uus berharap angka itu dapat dipertahankan.
"Kita sudah sampaikan, seminggu sebelum hari raya akan memasuki fase puncak di Kota Tasikmalaya. Sebab, mulai banyak yang mudik ke daerah, salah satunya Kota Tasikmalaya. Sekarang sudah melewatinya," tambah Uus.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.