Rudy menerangkan, semua kebutuhan logistik warga dua RT di Kampung Joyotakan ditanggung oleh Pemerintah Kota Solo.
Mereka mendapat jatah makan setiap harinya sebanyak tiga kali.
"Logistik dari kami. Nanti kami siapkan konsumsi tiga kali selama 14 hari," ungkap dia.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, karantina wilayah di Kampung Joyotakan dilakukan untuk membatasi akses keluar masuk warga.
"Kebutuhan logistik juga didukung dari tetangga di lingkungan itu. Jadi, saling kerja sama. Tidak ada yang keluar masuk," ungkap dia.
Sebelum karantina wilayah di Joyotakan dilakukan, kata Ahyani, warga yang berkontak dengan pasien positif corona telah menjalani rapid test.
Baca juga: Positif Covid-19, Istri Sekda Provinsi Maluku Jalani Karantina Mandiri
Sebagian dari mereka hasilnya ada yang reaktif.
Warga yang hasil rapidnya reaktif ada sebanyak tujuh orang.
Mereka merupakan satu keluarga. Mereka saat ini dirawat di rumah sakit dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).
Satu keluarga ini usianya masing-masing 33 tahun, 2 tahun, 17 tahun, 58 tahun, 37 tahun, 55 tahun dan 31 tahun.
Ahyani menambahkan, satu keluarga reaktif rapid test tersebut sudah menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorokan.
"Tapi, hasilnya belum keluar. Masih menunggu hasil dari laboratorium UNS," terang Ahyani yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Solo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.