Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Kontak Pasien Positif Corona, 90 KK Dikarantina Selama 14 Hari

Kompas.com - 17/05/2020, 11:21 WIB
Labib Zamani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Sebanyak 90 kepala keluarga (KK) di dua rukun tetangga (RT) di Kampung Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah, dikarantina selama 14 hari.

Mereka dikarantina karena diduga telah berkontak dengan pasien terkonfirmasi positif virus corona atau Covid-19 di wilayah tersebut.

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, karantina wilayah bagi 90 KK di Kampung Joyotakan dimulai pada Sabtu (16/5/2020).

Selama karantina, mereka tidak diperbolehkan keluar masuk kampung.

Baca juga: Terjangkit Corona dari Anak Majikan, Karyawati Kabur dari Tempat Karantina

Begitu juga dengan warga yang berasal dari luar wilayah tidak diperbolehkan masuk.

Hal tersebut sebagai antisipasi untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan virus corona.

"Dalam satu wilayah itu tidak boleh keluar masuk. Warga tidak boleh masuk, yang dikarantina tidak boleh keluar," kata Rudy, di Solo, Jawa Tengah, Minggu (17/5/2020).

Pihaknya telah memberikan pemahaman kepada mereka tujuan dari karantina wilayah adalah untuk memutus rantai penyebaran virus corona.

Disamping itu, lanjut Rudy, seandainya warga yang menjalani karantina di wilayah tersebut ada yang terpapar virus corona, maka virus tersebut tidak menyebar ke mana-mana.

"Supaya penyebaran (virus corona) tidak ke mana-mana, ini dilakukan karantina wilayah. Masyarakat hanya bisa bergerak di wilayah itu saja," ungkap dia.

Rudy menerangkan, semua kebutuhan logistik warga dua RT di Kampung Joyotakan ditanggung oleh Pemerintah Kota Solo.

Mereka mendapat jatah makan setiap harinya sebanyak tiga kali.

"Logistik dari kami. Nanti kami siapkan konsumsi tiga kali selama 14 hari," ungkap dia.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, karantina wilayah di Kampung Joyotakan dilakukan untuk membatasi akses keluar masuk warga.

"Kebutuhan logistik juga didukung dari tetangga di lingkungan itu. Jadi, saling kerja sama. Tidak ada yang keluar masuk," ungkap dia.

Sebelum karantina wilayah di Joyotakan dilakukan, kata Ahyani, warga yang berkontak dengan pasien positif corona telah menjalani rapid test.

Baca juga: Positif Covid-19, Istri Sekda Provinsi Maluku Jalani Karantina Mandiri

 

Sebagian dari mereka hasilnya ada yang reaktif.

Warga yang hasil rapidnya reaktif ada sebanyak tujuh orang.

Mereka merupakan satu keluarga. Mereka saat ini dirawat di rumah sakit dengan status pasien dalam pengawasan (PDP).

Satu keluarga ini usianya masing-masing 33 tahun, 2 tahun, 17 tahun, 58 tahun, 37 tahun, 55 tahun dan 31 tahun.

Ahyani menambahkan, satu keluarga reaktif rapid test tersebut sudah menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorokan.

"Tapi, hasilnya belum keluar. Masih menunggu hasil dari laboratorium UNS," terang Ahyani yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Solo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com