Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembunuhan Bocah 10 Tahun di Bima

Kompas.com - 17/05/2020, 10:17 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Polisi berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan sadis bocah 10 tahun berinisial P yang ditemukan tewas tergantung di kamar indekosnya di Kelurahan Tanjung, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Kamis (14/5/2020).

Adapun terduga pelaku pembunuhan yang diamankan tersebut diketahui berinisial PA (37), warga asal Ruteng, Manggarai, NTT, yang diketahui tinggal di satu indekos dengan keluarga korban.

"Pada waktu kejadian, terduga ini ada di dalam kamar kosnya di sekitar TKP. Saat ini, yang bersangkutan telah diamankan dan hingga sekarang masih dimintai keterangan," kata Kapolres Bima Kota, AKBP Haryo Tejo Wicaksono SIK, saat konferensi pers di ruang kerjanya, Sabtu (16/5/2020) malam.

Baca juga: Bocah 10 Tahun yang Ditemukan Tergantung Diduga Diperkosa dan Dibunuh

Haryo mengatakan, dari informasi sementara yang didapat, PA diketahui tinggal di indekos tersebut baru sekitar tiga bulan terakhir.

Antara terduga pelaku dengan keluarga korban selama ini dianggap cukup dekat.

Sebab, mereka berasal dari satu kampung yang sama di Manggarai, NTT.

Meski demikian, pihaknya belum bisa membeberkan terkait kronologi dan motif pembunuhan tersebut. Mengingat hingga saat ini masih dilakukan pendalaman penyelidikan.

Dibunuh dan diperkosa

Ilustrasi pelecehan seksual  Ilustrasi pelecehan seksual

Haryo mengatakan, bocah 10 tahun yang ditemukan tewas tergantung di kamar indekosnya pada Kamis itu selain dibunuh juga diduga diperkosa.

Sebab, pada sejumlah bagian tubuh ditemukan sejumlah luka memar.

Bahkan, pada alat vital korban ditemukan adanya tanda kekerasan dan juga cairan.

"Dari hasil visum memang korban mengalami luka di bagian kemaluannya. Selain itu, ada cairan di vaginannya, apakah itu merupakan cairan sperma atau cairan lain perlu cek forensik," ujar dia.

Baca juga: Detik-detik Polisi Tembak Istri dan Anggota TNI, Emosi Saat Memergoki Korban Bersetubuh

Korban lakukan perlawanan

Jika melihat sejumlah luka pada tubuh korban, Haryo menyimpulkan luka tersebut akibat dari adanya perlawanan dari korban sebelum dilakukan pemerkosaan dan pembunuhan oleh pelaku.

"Korban ini dilakukan pemerkosaan terlebih dahulu. Kemudian ada perlawanan sehingga terjadi penganiayaan. Namun, ketika digantung, korban masih dalam keadaan hidup, cuma keadaannya sudah pingsan," tutur dia.

Untuk memperdalam upaya penyelidikan tersebut, jasad korban akan dibawa ke Rumah sakit Bayangkara Polda NTB untuk dilakukan visum lebih lanjut.

Penulis : Kontributor Bima, Syarifudin | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com