KOMPAS.com - Petugas kepolisian di pos check point Ngawi memergoki sebuah mobil berisi tujuh pemudik asal Jakarta yang menyewa truk towing.
Polisi pun meminta keluarga pemudik tersebut untuk putar balik ke Jakarta setelah menjalani tes kesehatan.
Sementara itu, polisi menahan mobil yang digunakan untuk bersembunyi dan menilang truk towing.
Menurut polisi, dari pengakuan para pemudik asal Jakarta tersebut, mereka menyewa truk towing seharga Rp 6 juta agar lolos dari pengecekan petugas agar bisa pulang kampung ke Surabaya.
"Pemudik ini membuat seakan-akan mobilnya yang penuh penumpang itu rusak dan diangkut menggunakan towing dari Jakarta sampai Surabaya dengan biaya tinggi," ujar Kasat Lantas Resor Ngawi AKP Bobby Muhammad Zulkifar, dilansir dari Surya.co.id, Jumat (15/5/2020).
Baca juga: Aksi Nakal Bus Akap, 31 Pemudik Diturunkan di Jalur Tol untuk Hindari Penyekatan
Boby menjelaskan, banyak modus yang digunakan para pemudik untuk bisa pulang kampung, salah satu modusnya adalah menyewa truk towing.
"Pikir pemudik, dengan mencarter mobil towing itu akan bisa mengakali dan lolos melewati petugas yang ada di check point, dan bisa sampai tujuan di kampung halamannya," ujar Bobby.
Menurut Bobby, aksi pemudik nekat tersebut dimungkinkan masih terjadi.
"Arus pemudik nekat dari Jakarta dan kota lain akan terus berdatangan hingga mendekati Lebaran. Pekan depan ini perkiraan merupakan puncak arus mudik," kata Bobby.