Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Wa Ance, 45 Tahun Berteman Gelap, Hidup dalam Kemiskinan sampai Hanya Menyantap Garam

Kompas.com - 15/05/2020, 07:23 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- 45 tahun lalu atau saat berusia 15 tahun, seorang perempuan di Baubau, Sulawesi Tenggara bernama Wa Ance dinyatakan tak bisa melihat.

Semenjak saat itu, nenek Wa Ance yang kini berusia 60 tahun, hidup dalam kemiskinan. Lebih-lebih sepeninggal adiknya, Wa Ance tak punya pilihan selain mengakrabi rasa lapar.

Dalam keterbatasannya, tak banyak yang bisa dilakukan untuk bekerja dan menghasilkan uang.

Baca juga: Sederet Potret Kemiskinan di Tengah Pandemi, Tak Makan 2 Hari, Jual HP Rp 10.000, dan Nekat Mencuri

Hanya makan garam dan air putih

Ilustrasi garamThinkstock/iStock Ilustrasi garam
Wa Ance tinggal sebatang kara di sebuah gubuk papan.

Sehari-hari, Wa Ance mengandalkan bantuan tetangga untuk sekadar mengisi perutnya yang lapar.

Kadang, ia mendapatkan uang dari upah mengurut anak tetangga.

Namun tak jarang ia sama sekali tak mengantongi uang hingga tak bisa makan.

"Pernah tidak ada jagung dan tidak ada beras, tidak ada saya makan. Cuma makan garam, malam sudah apar kadang minum air putih saja," tutur Wa Ance pilu.

Ia bahkan sempat mengalami tak makan selama satu hari lantaran tak memiliki apapun untuk disantap.

"Mau makan apa, tidak ada juga. Mau makan ikan, (tapi) tidak ada juga. Kadang 10 hari tidak ada, jadi makan daun pepaya. Kalau ada jagung, (saya) makan jagung juga, siapa yang mau bantu saya, tidak ada uang,” kata dia.

Baca juga: Kisah Nenek Tunanetra Hidup Sendiri,Tak Bisa Makan, Tak Pernah Dapat Bantuan

Ilustrasi berasKOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi beras

Tidak mendapatkan bantuan pemerintah

Wa Ance mengatakan, dirinya tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah seperti BLT atau PKH walau kondisinya memprihatinkan.

Hal itu juga dibenarkan oleh Lurah Katobengke Irsyad Cahyadin.

"Sampai sekarang belum ada bantuan BLT dan PKH, karena bantuan yang berjalan dari kementerian ini, datanya dari beberapa tahun lalu. Di tahun 2011, tidak ada namanya Wa Ance,” ucap Irsyad.

Meski demikian, kata Irsyad, nenek Wa Ance mendapat bantuan duafa dari dinas sosial serta RT dan RW.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Baubau, Defriatno Neke | Editor : Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com