Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontak dengan Pasien Positif Corona saat Tarawih, 1 Keluarga di Solo Rapid Test Reaktif

Kompas.com - 13/05/2020, 18:33 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Satu keluarga di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan, Solo, Jawa Tengah dinyatakan reaktif berdasarkan rapid test.

Mereka menjalani rapid test setelah berkontak dengan pasien positif virus corona atau Covid-19 saat melaksanakan shalat tarawih di masjid.

"Satu keluarga ini ada tujuh orang. Empat laki-laki dan tiga perempuan. Hasil rapid testnya semua reaktif," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani di Solo, Jawa Tengah, Rabu (13/5/2020).

Baca juga: Hasil Rapid Test, 24 Tahanan Rutan Pondok Bambu Reaktif Covid-19

Ahyani mengatakan, satu keluarga ini usianya masing-masing 33 tahun, 2 tahun, 17 tahun, 58 tahun, 37 tahun, 55 tahun dan 31 tahun.

Menurut Ahyani satu keluarga reaktif rapid test tersebut sudaj menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan swab tenggorokan.

"Tapi hasilnya belum keluar. Masih menunggu hasil dari Laboratorium UNS," terang Ahyani yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Solo.

Satu keluarga reaktif rapid test ini sedang dirawat di RSUD Bung Karno dan bestatus sebagai pasien dalam pengawasan (PDP). Mereka dirawat karena bergejala.

"Mereka ini terpaparnya karena ikut tarawih di masjid," ujar dia.

Baca juga: Bandara di Samarinda Siapkan Rapid Test Bagi Penumpang dengan Kriteria Khusus

Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Solo, Musta'in Ahmad mengimbau umat Islam untuk melaksanakan segala kegiatan ibadah Ramadhan 1441 H/2020 M di rumah selama pandemi virus corona (Covid-19).

Hal tersebut sesuai dengan surat imbauan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solo Nomor: 941/Kk.11.31/02/BA.00/2020 tentang Ibadah Ramadhan 1441 H/2020 M (Perpanjangan Kedua, Peniadaan Sementara Kegiatan Peribadatan dan Keagamaan di Rumah Ibadat dalam Rangka Mencegah Penyebaran Wabah Corona Virus Disease (Covid-19)).

"Karena saat ini sedang pandemi Covid-19 maka ibadah di rumah. Sahur di rumah, buka puasa di rumah, tadarus di rumah, taklim di rumah, dan tarawih di rumah, Jumatan diganti shalat zuhur," ujar dia.

Mista'in mengatakan dari 706 masjid di Solo yang sampai saat ini masih melaksanakan kegiatan rutin, termasuk melaksanakan shalat tarawih di bulan puasa ini ada 196 masjid.

"510 masjid di Solo sudah mengikuti imbauan kita. Ada 196 masjid yang belum mengikuti imbauan kita dan masih melaksanakan kegiatan rutin seperti biasa termasuk shalat tarawih," terangnya.

Sementara terkait adanya jemaah masjid yang terpapar corona di Joyotakan, jelas Musta'in, pihaknya sudah meminta takmir masjid untuk menghentikan sementara kegiatan di masjid pada 8 Mei 2020.

"Begitu ada jamaah yang terkena corona, Muspika datang bersama KUA kepada takmir masjid untuk mengimbau agar semua kegiatan di masjid dihentikan sementara diganti dengan ibadah di rumah," kata dia.

Tetapi, kata Musta'in saat didatangi Muspika dan KUA Kecamatan Serengan pihak takmir masjid menyampaikan sudah menerapkan protokol kesehatan. Sehingga masjid tesebut masih menggelar shalat tarawih.

"Saya turunkan lagi tim kedua sore sekitar pukul 16.00 WIB ketemu dengan pengurus di masjid yang pada saat itu selesai rapat. Mereka bersikukuh melaksanakan kegiatan di masjid. Ini sudah saya laporkan ke Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo. Kita tinggal menunggu langkah berikutnya seperti apa," ungkap Musta'in.

Catatan redaksi soal rapid test

Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh. Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan test swab dengan meteode PCR (polymerase chain reaction).

Baca selanjutnya di https://www.kompas.com/sains/read/2020/04/03/080300423/setelah-rapid-test-tes-pcr-diperlukan-untuk-pastikan-virus-corona.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com