MEDAN, KOMPAS.com - Kapolda Sumatera Utara Irjen Martuani Sormin menyebut kebakaran kapal tangker MT Jag Leela di Belawan, Medan, Sumatera Utara, diduga sebagai kecelakaan kerja.
Sejauh ini, kebakaran kapal tersebut menyebabkan 7 korban meninggal dan 22 orang dirawat.
Untuk mengungkap fakta di balik kebakaran kapal tersebut, ada 12 orang yang diperiksa sebagai saksi oleh polisi.
Baca juga: Kisah Tragis Bukhari, Tewas Terbakar pada Hari Pertama Bekerja di Kapal Tangker Jag Leela
Hal tersebut disampaikan Martuani saat berkunjung ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada Rabu (12/5/2020) malam.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumut telah merampungkan proses identifikasi jenazah korban kapal terbakar.
Jenazah yang sudah teridentifikasi langsung diserahkan kepada pihak keluarga.
Martuani memastikan pihaknya akan terus melakukan penyelidikan atas kebakaran itu.
"Untuk sementara, Polda Sumut menetapkan ini adalah kecelakaan kerja. Namun untuk meneliti asal usul api, tim labfor akan membuktikannya," kata Martuani.
Baca juga: Dua Kakak Beradik Tewas dalam Kebakaran Kapal Tanker MT Jag Leela
Pada Rabu kemarin, polisi belum bisa melakukan penyelidikan ke dalam kapal.
Sebab, suhu di dalam kapal masih sangat tinggi.
Menurut Martuani, dalam pemeriksaan saksi, polisi juga akan memeriksa dari sisi aspek keselamatan kerja.
"Nanti itu yang akan dibuktikan Puslabfor, dari mana asal api dan keselamatan kerja," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, kapal tanker yang memiliki panjang lebih kurang 250 meter milik MT Jag Leela yang digunakan untuk mengangkut minyak, terbakar pada Senin (11/5/2020), sekitar pukul 08.30 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.