Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Bukhari, Tewas Terbakar pada Hari Pertama Bekerja di Kapal Tangker Jag Leela

Kompas.com - 13/05/2020, 12:12 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Bukhari (33) baru setengah jam bekerja di kapal tangker MT Jag Leela yang terbakar pada Senin (11/5/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.

Itu adalah hari pertamanya bekerja. Setelah kebakaran hebat di kapal itu berhasil dikendalikan, Bukhari ditemukan meninggal dunia dengan tubuh terluka.

Kakak kandung Bukhari, Dedek (35) menceritakannya kepada wartawan saat menunggu proses penyerahan jenazah kepada pihak keluarga di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pada Selasa (12/5/2020) sore.

Matanya masih sembab dan bicaranya satu-satu serta pelan. Dikatakannya, Senin (11/5/2020) adalah hari pertama Bukhari bekerja di kapal tersebut.

Baca juga: Cerita Saksi Mata Kapal Tanker Terbakar di Belawan: Ada Suara Desis Gas, lalu Meledak

Baru setengah jam bekerja di hari pertama

 

Karena baru hari pertama bekerja, kemungkinan besar tugasnya adalah bersih-bersih. Sebelumnya, adiknya itu bekerja sebagai pengemudi ojek online Grab selama sekitar 1 tahun.

"Sebelum bekerja di situ, dia narik Grab. Sudah sekitar setahun lah. Tapi karena corona ini lah dia kerja di situ. Dan kalau dihitung, kerja mulai pukul 08.00 WIB, kapal itu terbakar jam 08.30 WIB. Baru setengah jam kerja. Dan itu hari pertama dia kerja," katanya.

Dedek mengetahui adiknya menjadi korban pada siang hari.

Sekitar pukul 13.30 WIB, Dedek yang tinggal di Kelurahan Panah Hijau, Kecamatan Medan Marelan itu langsung datang ke lokasi dan melihat api, asap mengepul di kapal tempat adiknya bekerja.

Baca juga: Dua Kakak Beradik Tewas dalam Kebakaran Kapal Tanker MT Jag Leela

Tidak keruan pikirannya saat itu. Dia pun mencari tahu dan berhadap adiknya termasuk dalam 22 korban luka yang dirawat di rumah sakit milik Pelindo dan TNI AL.

Namun hasilnya nihil. Dia tidak menemukan nama adiknya.

Dia pun menunggu kabar keberadaan adiknya hingga semalaman. Hingga situasi memaksanya untuk pasrah jika adiknya adalah korban yang meninggal dunia.

Sejak pagi tadi, dia bersama dengan keluarga lainnya bergegas ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

Baca juga: 5 Korban Kapal Tanker Terbakar Tak Bisa Dikenali, Keluarga Diminta Bawa Data Sidik Jari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com